Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya ingin warga Surabaya terutama generasi muda mengetahui peristiwa 10 November. Agar mengerti apa yang diraih saat ini penuh perjuangan dan pengorbanan luar biasa.
Harapannya sekarang meski sudah merdeka tapi tidak boleh lengah mengahadapi persaingan antar negara. Para pemuda harus belajar dan bekerja keras mempertahankan kemerdekaan.
“Momentum untuk kita tidak boleh menyerah dan putus asa. Kita harus bisa memenangkan pertempuran yang sesungguhnya yaitu melawan kemiskinan dan kebodohan,” kata Tri Rismaharini dalam sambutannya saat membuka Parade Surabaya Juang di Monumen Tugu Pahlawan, Minggu (5/11/2017).
Parade Surabaya Juang dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November diawali dengan atraksi Sumpah Pregolan mulai viaduk sampai depan kantor Bappeda Provinsi Jatim di Jalan Pahlawan.
Peserta pawai yang terlibat sekitar 5000 orang dengan berbagai kostum sejarah perjuangan. Mulai ada yang mengenakan baju prajurit, baju rakyat. Semua Forpimda Surabaya juga berseragam prajurit khas perjuangan 1945.
Parade Surabaya Juang yang digelar kesembilan ini nantinya akan diramaikan atraksi perang di beberapa titik. Yaitu di Siola, di depan Hotel Majapahit, di Grahadi, di Monumen Bambu Runcing, Jalan Polisi Istimewa, di depan Sekolah Santa Maria, dan di Taman Bungkul.(din/iss)