Sabtu, 23 November 2024

Ratusan Kali Gempa Dangkal, Gunung Agung Tidak Keluarkan Abu Vulkanik

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi. Desain Grafis: Gana suarasurabaya.net

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, setelah penetapan status Siaga (Level III) Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Kabupaten Bali oleh PVMBG Badan Geologi sejak Senin (18/9/2017) pukul 21.00 WITA, upaya antisipasi menghadapi erupsi Gunung Agung terus dilakukan oleh BNPB, BPBD dan berbagai pihak. Kegempaan Gunung Agung masih berlangsung.

Pos Pengamatan Gunung Agung melaporkan, Selasa (19/9/2017) pagi terjadi 108 gempa vulkanik dangkal dengan durasi 10-30 detik, dan gempa tektonik lokal sebanyak 3 kali dengan durasi 30-35 detik.

“Secara visual terlihat jelas dan tidak ada asap keluar dari kawah,” ujar Sutopo dalam pesan singkatnya, Selasa (19/9/2017).

Sejak Senin malam beredar informasi terjadi hujan abu dari Gunung Agung. Tetapi, kata Sutopo, berdasarkan laporan dari PVMBG dan pantauan visual dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung, belum terjadi hujan abu.

“Gunung Agung belum meletus dan tidak mengeluarkan hujan abu. Kemarin terjadi gempa 2,8 SR kedalaman 10 km dengan pusat gempa di sekitar Gunung Agung. Masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas ringan,” kata dia.‎

Menurut Sutopo, analisis dari pantauan satelit Himawari dari BMKG juga menunjukkan bahwa belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung Agung. Terdeteksi anomali suhu di kawah akibat aktivitas Gunung Agung. Namun tidak ada hembusan abu dan sebaran abu yang keluar dari kawah.

Hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan menunjukkan adanya 3 hotspot kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kubu Kabupaten Karangasem (sebelah utara-timurlaut) kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir. Laporan dari petugas di lapangan menyebutkan masih berlangsung kebakaran hutan dan lahan hingga pagi ini di sekitar Gunung Agung.

“Kemungkinan abu dari material lahan yang terbakar ini terbawa oleh angin dan jatuh ke permukaan,” jelas Sutopo.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di sosmed adalah tidak benar hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar Gunung Agung.

Aktivitas Gunung Agung terus dipantau intensif oleh PVMBG. Setiap informasi disampaikan kepada BNPB dan BPBD. Pemerintah terus mengambil langkah-langkah antisipasi.

“Saat terdapat 44 jiwa yang mengungsi mandiri terkait meningkatnya status Gunung Agung. 44 jiwa pengungsi berasal dari Dusun Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Mereka mengungsi di 3 lokasi di wilayah Kabupaten Klungkung. BPBD Kabupaten Klungkung telah memberikan bantuan bagi pengungsi,” ujar dia.

Sutopo menghimbau kepada masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing isu-isu menyesatkan. Saat ini banyak beredar hoax (berita bohong) dan informasi yang menyesatkan sehingga menimbulkan keresahan.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs