Penyelenggaraan Raimuna Nasional XI di bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta diwarnai duka. Kabar duka disampaikan Adhyaksa Dault Ketua Kwarnas Pramuka saat menyampaikan pidato pembukaan Raimuna.
Menurut Adhyaksa yang menjadi pemimpin upacara, beberapa senior Pramuka meninggal saat Raimuna XI ini akan berlangsung. Selain itu, dua sopir bus yang membawa perlengkapan Pramuka dari Ponorogo, Jawa Timur. Adhyaksa kemudian mengajak semua yang mengikuti upacara pembukaan Raimuna XI untuk berdoa bersama.
“Saya mengajak kakak-kakak berdoa untuk dua orang bapak Sopir bus yang meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Cipali Km 116, pada Jumat 11 Agustus 2017, saat membawa perlengkapan kontingen Gerakan Pramuka Kwarcab Ponorogo ke bumi Perkemahan ini. Mereka adalah bapak Rudi dan bapak Prapto,” ujar Adhyaksa di bumi Perkemahan Cibubur, Senin (14/8/2017).
Dia juga melaporkan bahwa Raimuna Nasional XI Gerakan Pramuka ini diikuti oleh 15 ribu Pramuka usia 16-25 tahun, dari 34 Provinsi dan 514 kabupaten/kota dari seluruh wilayah NKRI dan beberapa negara sahabat.
Raimuna XI ini berlangsung dari tanggal 13 sampai 21 Agustus 2017.
Menurut Adhyaksa, kata Raimuna sendiri berasal dari bahasa Ambai yang digunakan penduduk Yapen Timur di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. “Rai” berarti sekelompok orang.”Muna” artinya daya kekuatan yang berpengaruh baik dalam mencapai keberhasilan. “Raimuna” diartikan sebagai sekelompok orang yang tengah berkumpul bersama, dengan segala daya kekuatan yang baik untuk mencapai tujuan bersama.
“Kami laporkan kepada bapak Presiden bahwa kegiatan Raimuna Nasional ini juga diberikan materi tentang bahaya Narkoba, pentingnya toleransi dalam kehidupan bernegara serta pengetahuan tentang Informasi Teknologi (IT) untuk menghadapi tantangan Global,” tegas Adhyaksa.(faz/dwi)