Sabtu, 23 November 2024

Pusat Indonesia yang Pertama di Dunia Dibuka di Selandia Baru

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Tantowi Yahya Duta Besar RI Wellington, dan Mc. Cormack Rektor Auckland University of Technology (AUT), di Auckland University of Technology (AUT) di Selandia Baru hari Rabu (30/8/2017). Foto: Istimewa

Pusat Indonesia atau Indonesia Centre, yang pertama di dunia dibuka secara resmi oleh Tantowi Yahya Duta Besar RI Wellington, dan Mc. Cormack Rektor Auckland University of Technology (AUT) di Auckland University of Technology (AUT) di Selandia Baru hari Rabu (30/8/2017).

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Wellington serta AUT meresmikan “Pusat Indonesia” dengan nama Auckland University of Technology-Indonesia Centre (AUTIC).

Peresmian AUTIC yang akan menjadi pusat informasi dan display pariwisata dan seni budaya Indonesia ditandai dengan pembukaan selubung plaque oleh Dubes RI dan Rektor AUT. Sebagai bagian dari pembukaan AUTIC, Dubes Tantowi juga turut menyaksikan penandatangan “Berita Serah Terima” 1 set gamelan Jawa, Tifa Papua dan lukisan kayu Papua antara wakil Kemdikbud dan AUT.

Hadir dalam acara peresmian berbagai kalangan baik pejabat, korps diplomatik, akademisi, kalangan pebisnis, friends of Indonesia maupun komunitas masyarakat Indonesia di Auckland.

Dalam kata sambutannya, Dubes Tantowi menyatakan bahwa keberhasilan pembentukan Pusat Indonesia “AUTIC” adalah hasil kesungguhan dan upaya-upaya aktif pemangku kepentingan khususnya Auckland University of Technology (AUT), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan penuh KBRI Wellington dalam pengembangan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan beberapa tahun belakangan.

“Pusat Indonesia AUTIC ini adalah upaya sungguh-sungguh dan peran aktif Auckland University of Technology, Kemendikbud RI, yang didukung KBRI Wellington,” ujar Tantowi dalam sambutannya.

Selama ini AUT aktif memberikan pelatihan capacity building bagi kalangan dunia pendidikan dan budaya Indonesia seperti pengiriman guru-guru sekolah yang sebagai berprestasi dan terbaik dari seluruh Indonesia. Akhir tahun lalu, sebanyak 50 orang pegiat seni dan budaya dari yang terpilih dari seluruh Indonesia sebagai hasil seleksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mendapatkan pelatihan di kampus AUT.

Pelatihan diadakan dalam bentuk workshop, presentasi para ahli di bidang sejarah, museum dan galeri, seni tari, teater, musik, film dan seni visual. Selain itu juga, kunjungan ke lokasi-lokasi penting seperti studio film Weta dan Hobbiton serta kunjungan lapangan lainnya.

“Saya mengharapkan AUTIC sebagai pusat informasi dan promosi Indonesia khususnya di bidang seni budaya dan pariwisata dapat menjadi “jendela” bagi masyarakat Selandia Baru untuk lebih mengetahui potensi pariwisata dan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia. Interaksi budaya yang meningkat antar masyarakat kedua negara diharapkan juga akan meningkatkan “better understanding” dan “deeper friendship”, kata Dubes Tantowi.

Menyusul pembukaan Pusat Indonesia tersebut, AUTIC akan segera membuka kelas pengajaran bahasa Indonesia mulai bulan Oktober 2017.

AUTIC yang didukung oleh komunitas-komunitas Indonesia Seni Budaya di Selandia Baru akan strategis dalam meningkatkan profil Indonesia di Selandia Baru dan dapat menjadi cikal bakal pembukaan pusat Indonesia di negara lain. Saat ini, jumlah warga Indonesia di Selandia Baru diperkirakan mencapai 5.500 orang.(faz/dwi/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs