Bulan akan berada pada jarak terdekatnya dari bumi atau posisi bulan berada di perigee dengan jarak 357.492 km pada Senin (4/12/2017) pukul 14.45 WIB. Sebelumnya pada Minggu (3/12/2017) pukul 22:46 WIB, bulan akan kembali berada dalam puncak fase purnama.
Dikutip dari akun instagram infobmkg, dekatnya selisih waktu antara bulan dalam fase purnama dan bulan berada di perigee ini dikenal sebagai purnama perigee atau lebih dikenal sebagai Supermoon.
Pada saat supermoon ini, bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih cerlang sekitar 30 persen dari ukuran saat Purnama apogee (Bulan di dekat titik terjauhnya dari Bumi, red).
Dengan menggunakan definisi di atas, purnama perigee kali ini merupakan satu-satunya peristiwa supermoon pada 2017.
Selain itu, purnama perigee kali ini menjadi supermoon pembuka pada tiga rangkaian supermoon yang berdekatan.
Purnama perigee berikutnya akan terjadi pada 2 Januari 2018 nanti. Pada saat tersebut, bulan akan berada pada jarak terdekatnya dari bumi pada tahun 2018 yaitu sejauh 356.565 km pada pukul 04:48 WIB.
Lima jam berikutnya yaitu pukul 09:24 WIB, bulan akan berada dalam puncak fase purnama. Namun, saat puncak purnama tersebut bulan sudah terbenam dari wilayah Indonesia.
Adapun purnama perigee berikutnya akan ditutup pada 30-31 Januari 2018 nanti.
Pada 30 Januari 2018 pukul 16:56 WIB, bulan berada di perigee sejarak 358.993 km. Pada 29,5 jam berikutnya yaitu pada 31 Januari 2018 pukul 20:26 WIB, bulan pun berada dalam puncak fase purnamanya.
Kejadian purnama perigee penutup dari tiga rangkaian supermoon ini adalah yang banyak ditunggu. Penyebabnya adalah saat tersebut terjadi pula peristiwa Gerhana Bulan Total yang dapat diamati dari seluruh Indonesia dari awal malam hingga tengah malam.
Terlebih, peristiwa totalitasnya akan terjadi selama satu jam 16 menit yang menyebabkan bulan akan berwarna merah, jika langit cerah. (dwi/ipg)