Kendaraan Pemkot Surabaya sudah datang dan pergi memberikan angkutan gratis bagi penumpang dari Terminal Bratang sejak Selasa (3/10/2017) pagi.
Angkutan ini disediakan selama aksi unjuk rasa sopir angkot berlangsung.
Patricia, mahasiswa ITS asal Jombang yang hendak menuju ke arah kampusnya turut dalam kendaraan derek Dishub Surabaya yang mengantarkan penumpang ke Keputih.
Kepada suarasurabaya.net, Patricia mengaku selama ini tidak pernah menggunakan transportasi online di Surabaya. Dia selalu memilih menggunakan angkutan umum.
“Trasnportasi online memang lebih cepat, tapi kalau saya lebih milih angkot aja, soalnya biasanya dari bus kan langsung ke terminal,” katanya.
Meski demikian dia tidak menolak keberadaan transportasi online, karena sifatnya yang fleksibel dan cepat.
Dia pun mengaku mendukung agar keberadaan angkutan umum seperti angkot tetap dipertahankan, karena menurutnya masih efisien.
“Selain murah, angkot kan punya terminal sendiri. Jadi orang yang dekat dengan terminal bisa naik angkot saja,” ujarnya.
Joko Supriyanto Kasi Rekayasa Lalu lintas Dishub Surabaya menyebutkan, ada sebanyak 33 kendaraan pengganti yang disediakan oleh Pemkot Surabaya di Terminal Bratang sejak pukul 06.00 WIB.
“Dari Bratang ini untuk mengantar penumpang kr tujuan manapun di Surabaya, kami sediakan 33 kendaraan. Ada juga dua bantuan bus dari Pemprov Jatim,” katanya.
Pantauan di lokasi, sejak sekitar pukul 08.00 WIB tadi, lebih dari 150 kendaraan angkutan umum Lyn dan lebih dari 200 sopir angkot dan kernet berangkat ke kantor gubernur secara bertahap.
Mereka akan melakukan aksi unjuk rasa berkaitan dengan keberadaan transportasi online, dan mengadukan keresahan mereka tentang penumpang angkutan konvensional yang semakin berkurang.(den/dwi)