DPRD Pemkot Surabaya akan mengundang pengembang terkait tersendatnya proyek underpass Satelit.
Muhammad Mahmud Ketua Badan Pembuat Perda DPRD Surabaya mengatakan, DPRD akan menanyakan sebab-sebab proyek tersebut terhambat karena ini menyangkut proyek yang berkaitan dengan kelancaran lalu lintas.
“Kalau mangkrak bukan cuma berpengaruh pada pengembang tapi juga warga Surabaya,” kata Mahmud pada Radio Suara Surabaya, Kamis (7/12/2017).
Mahmud menjelaskan, jika pihaknya sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Pemkot Surabaya dan pengembang terkait proyek underpass. Dimulai dari usul pengembang yang punya proyek di Surabaya barat.
Anggaran untuk pembangunan underpass mulai Makam Pahlawan sampai HR Muhammad ini antara Rp60-65 miliar.
“Dibangun sendiri koordinasi dengan Pemkot. Tapi karena ada yang tanahnya Jasa Marga, DPRD koordinasi dengan Jasa Marga pusat. Secara legal gak ada masalah,” ujar dia.
Perkembangan terkait proyek underpass yang diterima, kata Mahmud, ada beberapa pengembang yang belum melengkapi patungan sesuai kesepatakan. Akibatnya beberapa waktu lalu kontraktor sudah ancang-ancang berhenti sementara. Kalau tidak ditangani secepatnya akan jadi masalah karena harga bahan akan naik juga.
“Persisnya berapa pengembang kami tidak tahu. Awalnya dana dari pengembang, tidak dari APBD. Kalau pinjam APBD tidak bisa. Kami di DPRD juga tidak sepakat karena sudah komitmen mereka tidak menggunakan APBD,” katanya.
Mahmud menyarankan ke REI untuk segera menyelesaikan termasuk jadwal yang juga harus disepakati.
Sebelumnya Danny Wachid Ketua DPD REI Jawa Timur pada suarasurabaya.net mengatakan bahwa dari total nilai proyek sebesar Rp75 miliar, sesuai rencana awal, para pengusaha anggota REI berkomitmen akan menyumbang sebesar Rp44 miliar, namun saat ini masih terkumpul dana sebesar Rp22 miliar saja.
Sisa dana Rp22 miliar dari anggota REI belum bisa terkumpul karena ada beberapa pengembang yang masih butuh rekomitmen dengan Pemerintah Kota Surabaya terkait proyek ini.(dwi/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
