Proyek angkutan massal cepat (AMC) yang tidak kunjung terwujud membuat gedung park and ride Mayjend Sungkono tidak bisa berfungsi maksimal. Gedung park and ride akhirnya hanya dioperasionalkan untuk gedung parkir biasa seperti gedung parkir lainnya.
Irvan Wahyu Drajat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengatakan, gedung park and ride Mayjend Sungkono bagian dari sarana pendukung untuk AMC. Tapi karena AMC-nya belun ada, Park and Ride hanya difungsikan sebagai penampung parkir kendaraan yang ada di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono.
Untuk AMC, kata Irvan, hanya tinggal masalah pendanaan saja karena kajian teknis dan Amdal sudah tidak ada masalah. Ada yang menawarkan sistem pinjaman, tinggal pemerintah mau atau tidak. Opsi yang diambil pemerintah masih belum diketahui.
“Orientasi 30 tahun ke depan, nanti bangunan ini akan terkoneksi dengan mall. Kalau sekarang ini hanya berfungsi sebagai gedung biasa, tapi nanti ke depan akan terkoneksi semua,” kata Irvan pada Radio Suara Surabaya.
Menurut Irvan, sesuai arahan walikota di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono banyak dipasang rambu dilarang parkir. Tapi di kawasan perdagangan dan jasa itu, masih banyak kendaraan yang melanggar dan parkir di bahu jalan.
Tim dari Dishub mengaku masih sering melakukan penertiban parkir tepi jalan. Selain mengurangi kapasitas jalan, kendaraan yang parkir secara liar itu menjadi penyebab kemacetan di jam-jam sibuk.
Tarif yang diterapkan Park and Ride, tarif parkir progresif yang menganut prinsip berkeadilan. Jadi kendaraan yang parkir lebih lama harus membayar harga yang lebih mahal.
Saat Pemkot Surabaya giat membangun gedung parkir, ternyata menarik minat swasta untuk mendirikan gedung parkir serupa. Saat ini sudah ada pengajuan izin tujuh titik gedung parkir di Surabaya. Di Tenggilis, Plaza BRI, Jalan Indrapura, Jalan Embong Blimbing, Jalan Pemuda, Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan Kayoon. Ternyata gedung parkir juga dipandang sebagai bisnis yang menjanjikan apalagi kalau sudah ada AMC di Surabaya.
Sekadar diketahui, Park and ride Mayjend Sungkono sudah beroperasi sejak 9 Januari lalu dan sangat efektif mengurangi beban arus lalu lintas di Mayjen Sungkono.
Park and Ride Mayjend Sungkono terdiri dari tiga lantai yang menampung 244 sepeda motor dan 83 mobil. Park and Ride dilengkapi fasilitas pos jaga, ruang security, ruang pengelola, toilet, ruang genset, kafetaria, loket tiket trunk, halte trunk, lobby, elevator, tangga darurat, disabilitas parkir dan shelter MRT. (dwi/rst)