Sofyan Wanandi pengusaha yang merangkap staf khusus Jusuf Kalla Wapres mengatakan, pemerintah harus bertindak tegas terhadap Medsos yang menyebarkan berita bohong, isu SARA, radikalisme dan kebencian.
Sebagai staf wapres bidang ekonomi, Sofyan Wanandi merasakan dampak dari berita hoax yang berseliweran di Medsos.
“Setiap hari saya mendapat telepon dari pelaku ekonomi dari luar negeri yang menanyakan kondisi keamanan di Indonesia, sehubungan dengan berita-berita di Medsos yang dinilai mengerikan,” kata Wanandi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (23/1/2017).
Kalau Medsos itu dibiarkan menyebarkan berita seenaknya sendiri tanpa memikirkan akibatnya rusaklah negeri ini.
Investor pun berlarian meninggalkan Indonesia pergi ke negara lain yang lebih aman. “Sebab itu pemerintah harus berani, jangan maju mundur,” pesan ketua asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO).
Pemerintahan Jokowi yang mendapat dukungan politik seharusnya tidak perlu takut menghadapi orang-orang sengaja ingin membuat Indonesia gaduh.
Risikonya sangat besar kalau pemerintah melakukan pembiaran terhadap isu SARA dan radikalisme yang disebarkan melalui media sosial seperti facebook, youtube, twitter dan instagram.
Dalam hitungan detik, berita yang bersifat provokasi sudah menyebar kemana-mana.
Sehubungan dengan maraknya berita berita bohong di Medsos, Kapolri mengancam akan mempidanakan pelakunya sesuai instruksi presiden.
Masyarakat yang merasa dirugikan oleh media sosial oleh Kapolri diminta lapor ke polisi. (jos/dwi)