Joko Widodo Presiden mengingatkan kepada masyarakat bahwa sekarang ini telah terjadi pergeseran dan perubahan global yang sangat cepat.
Presiden memperkirakan, dalam 5 sampai 10 tahun yang akan datang, akan ada cara pandang politik dan lanskap ekonomi yang berubah, terutama anak-anak muda atau remaja-remaja kita. Banyak yang nantinya sudah tidak baca koran, maupun lihat TV lagi, semuanya hanya pegang satu benda yang namanya smartphone, hp, gadget, dan gawai.
“Pegangnya hanya itu. Mau lihat TV disitu, lihat netlfix, video, apapun ada disitu. Mau lihat berita, bukan baca koran tapi lihat berita online disitu,” ujar Jokowi dalam pidato acara Silaturahmi Ulama Pondok Pesantren dan Peresmian Pembukaan Pasanggiri Nasional serta Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD tahun 2017, di Pondok Pesantren Minhajuur-Rosyidin, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2017).
Kata Presiden, pergeseran inilah yang harus disadari dan diwaspadai oleh semuanya.
“Harus waspadai jangan sampe anak-anak kita terintervensi oleh karakter-karakter yang tidak baik, terintervensi oleh peradaban barat yang bisa mengubah karakter budaya yang sudah jalan dengan baik dan ini dikagumi oleh negara lain,” kata dia.
“Budi pekerti, budi luhur kita, kesopanan kita, kesantunan kita inilah kekuatan negara kita Indonesia. Nilai keislaman, keindonesiaan kita dikagumi negara lain,” tambahnya.
Jokowi juga mengingatkan soal penggunaan media sosial, yang dalam membuat komentar-komentar jangan sampai menyakiti hati orang lain.
“Hati hati, untuk remaja-remaja kita sekarang, yang namanya media sosial kalau membuat status hati hati. Apakah menyinggung orang lain, apakah bisa menyebabkan sakit hatinya orang lain. itu harus dihitung, Apalagi niatnya langsung untuk mencela mencemooh ingin menjelekkan. Itu selalu saya sampaikan di mana mana jangan. Saya ingatkan kita ini saudara, saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lakukan itu,” tegas Jokowi.(faz/dwi/rst)