Prajurit Hiu Petarung Mendapat Sosialisasi Bahaya Narkoba

Tidak berhenti mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba pada masyarakat, Senin (14/8/2017) BNNP Jawa Timur melakukan sosialisasi di hadapan prajurit Batalyon Infanteri-3 Marinir.

Kegiatan sosialisasi diikuti seluruh prajurit Hiu Petarung, sebutan bagi Yonif-3 Marinir tersebut dengan menghadirkan Drs. Moch. Satriyono sebagai nara sumber yang sehari-hari menjabat Kasi Pencegahan BNNP Jawa Timur.

Mengawali sosialisasinya, Drs. Moch. Satriyono mengatakan, saat ini pemerintah telah menerapkan kondisi darurat narkoba, karena berdasarkan data BNN setiap harinya 30 hingga 50 jiwa tewas gara-gara narkoba.

Pengguna narkoba di Indonesia, lanjut Satriyono mencapai 4,2 juta pengguna dengan rentang usia 10 hingga 59 tahun dari berbagai lapisan dan profesi pekerjaannya.

Tidak terkecuali narkoba juga telah menyasar kalangan akademika dan mahasiswa di Indonesia, menurut data sudah ada 1,2 juta mahasiswa sebagai pengguna dan budak narkoba.

Lebih lanjut Satriyono menjelaskan dihadapan prajurit Yonif-3 Mar bahwa dampak dari penyalahgunaan narkoba baik pemakai maupun pengedar sangat berat.

Merugikan kesehatan pengguna dan merusak ekonomi keluarga kerena kecanduan, atau ketergantungan, dan yang lebih memberatkan adalah merusak masa depan karir dengan ancaman pidana kurungan hingga pemecatan bagi anggota TNI.

Selain itu, untuk lebih memberi pengetahuan dan pemahaman kepada prajurit Yonif-3 Marinir melalui paparannya, Satriyono juga menjelaskan beberapa modus operandi dari para bandar dan berbagai jenis narkotika serta zat aditif lainnya yang sudah beredar di lingkungan masyarakat dan harus diwaspadai atau dihindari oleh setiap prajurit dan keluarganya.

Diakhir sosialisasinya seluruh prajurit Yonif-3 Marinir diajak menjadi pelopor dalam memberantas narkoba mulai diri sendiri, lingkungan keluarga dan di lingkungan masyarakat dengan: Tidak Kepada Narkoba.(tok/ipg)