Sebanyak 64.523 personel gabungan Polri dan TNI, akan dikerahkan untuk mengamankan proses Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua, yang digelar besok, Rabu (19/4/2017).
Kata Irjen Boy Rafli Amar Kepala Divisi Humas Polri, selain mengandalkan personel dari Polda Metro Jaya, pengamanan juga mendapat bantuan dari berbagai Polda, antara lain Polda Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sementara pihak TNI mengerahkan sekitar 15 ribu personel dari Kodam Jaya.
Aparat gabungan itu akan ditugaskan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), tempat-tempat startegis, sentra ekonomi dan lokasi yang dinilai rawan gangguan keamanan.
Khusus untuk pengamanan di TPS, Irjen Boy menegaskan akan menerapkan formasi yang berbeda dengan Pilgub DKI putaran pertama.
Kalau putaran pertama, 1 orang anggota polisi menjaga 3 TPS, sekarang 1 polisi ditambah 1 anggota TNI dan 2 pengamanan linmas menjaga 1 TPS.
Penambahan aparat keamanan itu, kata Boy, untuk menjamin kelancaran proses pemungutan suara, dan mencegah pengerahan massa ormas yang berniat mengawal proses pemungutan suara di setiap TPS.
“Pada putaran kedua, 1 orang anggota polisi menjaga 3 TPS, sekarang 1 polisi 1 anggota TNI dan 2 pengamanan linmas menjaga tiap TPS. Formasi itu baru pertama kali akan kami terapkan dalam pengamanan Pilkada,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017).
Sekadar diketahui, pada Pilgub DKI putaran kedua tahun 2017, ada dua pasang calon gubernur dan wakilnya, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pasangan nomor urut 2, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pasangan nomor urut 3.
Kedua pasangan itu harus bersaing memperebutkan dukungan terbanyak dari total sekitar 7,2 juta warga Jakarta yang tercatat dalam daftar pemilih tetap.
Nantinya, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang memperoleh suara terbanyak pada putaran kedua, dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih.(rid/dwi)