Polri memperkenalkan manajemen lalu lintas anti pungli dan suap di Asean Traffic Police Forum (ATPF).
Jenderal Polisi Tito Karnavian Kapolri membuka Asean Traffic Police Forum II di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).
Acara yang khusus untuk Polisi-polisi Lalu Lintas ini dihadiri sembilan negara Asean, kecuali Singapura karena ada hal penting di negaranya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri menyampaikan bahwa pelayanan Polisi Lalu Lintas di Indonesia kepada masyarakat mengarah semua pada sistem elektronik atau online, seperti SIM, BPKB sampai denda tilang.
“Inovasi sudah kita lakukan mulai dari Samsat online kemudian BPKB online, elektronik tilang, kemudian SIM online,” ujar Tito dalam pidato pembukaan Asean Traffic Police Forum.
Menurut dia, tujuan sistem elektronik atau online tersebut agar polisi lalu lintas memiliki citra yang baik. Untuk itu, satu diantara upayanya adalah mendorong agar Kepolisian RI membuat sistem untuk mencegah banyak pertemuan antara petugas dengan masyarakat, sehingga potensi korupsi, pungli menjadi lebih rendah.
“Contoh misalnya SIM dulu tidak online, sehingga kita harus kembali ke daerah yang kerja di Jakarta. Yang tinggalnya di Aceh, dia harus kembali ke Aceh untuk memperpanjang. Sekarang tidak perlu, cukup dimana saja seluruh Indonesia bisa diperpanjang, sehingga akan menghemat biaya,” kata Tito.
Kemudian kalau misalnya ditilang, kata dia, bayarnya bukan pada petugas, tetapi lewat bank atau online, lewat ATM , termasuk bisa BPKB, SIM, maupun STNK.
“Jadi tidak berhubungan dengan petugas. Akibatnya, petugas juga tidak bisa melakukan pungli, maysarakat juga tidak bisa melakukan suap dan kemudian calo juga tidak ada,” tegas Kapolri.
Hal-hal yang Polri lakukan disamping perbaikan-perbaikan sistem CCTV dan lainnya, kata Tito, masalah lalu lintas ini bukan hanya milik kepolisian tapi kerja sama dengan Kementerian Perhubungan, dan Pemda.
“Oleh karena itu saya menghimbau agar pihak pihak yang berkepentingan Pemda Kementerian Perhubungan Kementerian PU PERA kemudian penyedia bahan bakar Pertamina. Ini semua bekerjasama agar sistem traffic management lalu lintas kita benar-benar bisa menyatu,” jelas Tito.(faz/ipg)