Sabtu, 1 Februari 2025

Polri Diminta Libatkan Densus 88 Menangkap Penyerang Novel Baswedan

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI menegaskan Polri harus bisa menangkap dan mengungkap motif pelaku penyerangan dengan air keras ke Novel Baswedan, penyidik KPK

“Kalau perlu melibatkan Densus 88 anti teror, yang telah teruji kehebatannya. Terduga teroris yang belum berbuat apa-apa saja, bisa dilumpuhkan, apa lagi yang sudah terjadi, seperti yang dialami Novel Baswedan. Sekarang Novel Baswedan yang menjadi korban, bisa jadi giliran berikutnya, penyidik yang lain, kalau polisi tidak bisa menangkap pelakunya,” kata politisi Gerindra melalui pesan singkat, Rabu (12/4/2017) pagi.

Secara terpisah Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kapolri meminta pelaku yang menyerang Novel dengan air keras, supaya menyerahkan diri baik-baik.

Masyarakat juga diminta untuk membantu Polri dalam upaya menangkap orang-orang jahat yang menyerang Novel.

Polisi sudah memeriksa 16 orang saksi kasus penyiraman air keras di sekitar tempat kejadian saat penyidik KPK itu diserang.

Dalam penyelidikan, polisi mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian. Selain itu, kamera CCTV milik Novel juga diamankan untuk melihat rekaman saat penyerangan terjadi.

“Polisi telah mengamankan contoh berkas cairan, yang diduga disiramkan pelaku kepada Novel Baswedan. Hasil sementara itu zat asam, tapi zat asamnya apa, masih dalam proses di laboratorium forensik (labfor),” kata Kapolri, Selasa malam (11/4/2017).

Tim khusus penanganan kasus teror ini sudah dibentuk. kepolisian pun berupaya mengusut kasus ini hingga tuntas dengan cepat.

Joko Widodo, Presiden, sebelumnya menginstruksikan Kapolri menangkap dan mengusut tuntas pelaku teror penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan.

“Teror semacam ini harus dilawan. Jangan sampai orang-orang yang punya prinsip teguh seperti Novel Baswedan disakiti dengan cara-cara yang tidak beradab,” kata Jokowi usai upara pelantikan komisioner KPU, Panwaslu dan Hakim MK di Istana Negara, Selasa (11/4/2017).

Jokowi enggan berspekulasi bila teror ini adalah upaya pelemahan KPK. Jokowi menganggap kasus ini sebagai peristiwa kriminal.

Serangan terhadap Novel terjadi setelah Novel menunaikan shalat Subuh berjamaah di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Pegangsaan II, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dua orang tak dikenal yang berboncengan motor menyiramkan air keras ke arahnya. Pelaku berhasil melarikan diri dengan meninggalkan korban yang kesakitan.

Noval yang sebelumnya dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta Utara, sudah dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center Menteng Jakarta Pusat.

Empati terhadap penyidik KPK yang menjadi korban teror penyiraman air keras, terus berdatangan dari teman korban di KPK maupun lembaga lain.(jos/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 1 Februari 2025
26o
Kurs