Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, Polrestabes Surabaya akan mewaspadai penyerangan yang menewaskan anggota Polda Sumatera Utara, Minggu (25/6/2017) dini hari, agar tidak terjadi di Surabaya.
“Surabaya aman dan kondusif, tapi kami juga waspada karena ada kejadian Sumatera Utara, penyerangan yang mengakibatkan anggota Polda meninggal dunia, Kami semua akan waspada,” katanya usai bersilaturahmi dengan Tri Rismaharini di Kediaman Wali Kota Surabaya, Minggu pagi.
Namun, kata Iqbal, warga Surabaya juga anggota kepolisian di Surabaya tidak perlu takut. Dia sudah memikirkan langkah antisipasi untuk mencegah serangan yang sama terjadi di Surabaya.
“Tidak perlu takut, kami akan melakukan penebalan simbol, yakni simbol-simbol kepolisian. Warga Surabaya bisa merayakan Idul Fitri 1438 Hijriah dengan khusyuk. Tidak perlu mengkhawatirkan keamanan. Kami siap menjaga keamanan dan tidak pernah libur. kami menikmati ini semua,” ujarnya.
Kapolrestabes Surabaya juga mengatakan, setelah berkunjung ke kediaman Risma, dia akan segera berganti baju dinas. Tujuannya, untuk meyakinkan anggotanya bahwa dirinya sebagai Kapolres pun tetap bekerja meski di hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah.
“Sebentar lagi saya akan ganti baju dinas, untuk meyakinkan anggota, agar kualitas kinerjanya tetap terjaga,” kata Iqbal.
Perlu diketahui, penyerangan berujung maut pada polisi di pos jaga Markas Polda Sumatera Utara menyebabkan Ajun Inspektur Satu Polisi M Sigalingging meninggal. Polisi ini diserang orang tidak dikenal saat bertugas menjaga di pintu keluar Markas Polda Sumatera Utara, di Medan, Minggu (25/6/2017) dinihari.
Aiptu Sigalingging meninggal setelah mengalami luka tusuk di bagian pipi kanan, dagu, leher atas, dan dada kiri. Polisi meyakini, pelaku berjumlah dua orang. Mereka masuk Markas Polda Sumatera Utara dengan cara melompat pagar dan menyerang petugas di pos jaga.(den)