Tim Polda Metro Jaya membuat tiga buah sketsa wajah yang diduga sebagai pelaku penyerangan Novel Baswedan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), empat bulan lalu.
Kata Kombes Argo Yuwono Kabid Humas Polda Metro Jaya, pihaknya sudah merampungkan dua dari tiga sketsa yang dibuat berdasarkan keterangan saksi-saksi.
“Untuk sketsa wajah ada tiga, baru jadi dua, yang satu belum. Itu dibuat berdasarkan kesaksian beberapa orang. Ada saksi Pak Eko, ada Ustadz Beni, lalu dari keluarga Novel,” ujar Kombes Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (31/7/2017).
Sketsa yang pertama, kata Kombes Argo, adalah ilustrasi orang yang menanyakan baju gamis ke rumah Novel, sekitar enam hari sebelum peristiwa penyerangan.
Sketsa kedua, adalah sosok orang tidak dikenal yang sempat dilihat saksi di tempat wudhu, masjid dekat rumah Novel.
Sedangkan sketsa yang ketiga, diduga orang mencurigakan yang duduk di sepeda motor, dekat rumah Novel Baswedan.
Kombes Argo menambahkan, pihaknya belum merilis secara resmi tiga skesta itu ke publik.
Selain itu, sketsa yang dibuat juga belum bisa dipastikan sebagai pelaku penyerangan, karena masih perlu keterangan saksi-saksi dan Novel sebagai korban.
“Nanti akan kami kroscek lagi ke saksi-saksi, dan kami informasikan ke masyarakat. Kalau dapat orangnya yang digambar, kami cek dia ada di mana H-1 dan H-2 kejadian penyerangan,” tegasnya.
Seperti diketahui, Selasa 11 April 2017, Novel Baswedan jadi korban siraman air keras, sesudah Sholat Subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara.
Akibatnya, mata dan hidung Penyidik Senior KPK itu mengalami cedera serius. Sekarang, Novel masih berada di Singapura, menjalani proses penyembuhan. (rid/iss/ipg)