
Kasus korupsi yang melibatkan oknum penyelenggara negara di berbagai wilayah Indonesia merupakan fakta yang sangat memprihatinkan.
Basaria Pandjaitan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai, mereka yang melakukan praktik korupsi tidak memahami dan menghayati nilai-nilai luhur Pancasila.
Pernyataan itu disampaikan Basaria usai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Senin (2/10/2017) tadi pagi di Kantor KPK, Jakarta Selatan.
“Sebenarnya orang yang melakukan korupsi berarti dia tidak Pancasilais. Sebenarnya kalau semua benar-benar memahami Pancasila dan menerapkan dalam kehidupan, tentu tidak akan melakukan korupsi,” ujarnya di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
Sekadar diketahui, dalam dua bulan terakhir, KPK sudah menetapkan enam kepala daerah yang diduga terlibat kasus korupsi berupa menerima suap atau gratifikasi, sebagai tersangka.
Masing-masing adalah Ridwan Mukti Gubernur Bengkulu, Achmad Syafii Yasin Bupati Pamekasan, Siti Masitha Soeparno Wali Kota Tegal, OK Arya Zulkarnaen Bupati Batubara, Eddy Rumpoko Wali Kota Batu.
Dan, yang belakangan terindikasi melakukan praktik korupsi adalah Rita Widya Sari Bupati Kutai Kartanegara. (rid/dwi)