Pesawat tempur F16 A/B Block 15 yang tergelincir hingga terjungkir di ujung landasan pacu Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau, telah dievakuasi.
“Sudah dievakuasi,” kata Marsekal Pertama Henri Alfiandi Komandan Lanud Roesmin Nurjadin membenarkan evakuasi tersebut di Pekanbaru, Rabu (15/3/2017) seperti dilansir Antara.
Badan pesawat nahas buatan Negeri Paman Sam tahun 1991 silam tersebut saat ini sudah berada di hanggar perawatan Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin.
Jaya Tahoma Sirait General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengatakan proses evakuasi dilakukan oleh tim ahli TNI AU sejak Selasa malam (14/3/2017) pukul 22.0 WIB. “Proses evakuasi selesai sekitar pukul 02.00 WIB dinihari tadi,” tutur Jaya.
Pesawat tempur F16 A/B Block 15 tergelincir saat mendarat di landasan Lanud Roesmin Nurjadin Selasa sore (14/3/2017) sekitar pukul 16.55 WIB. Lanud Roesmin Nurjadin dan Bandara SSK II Pekanbaru selama ini berbagi landasan untuk kepentingan militer dan komersial.
Peristiwa tergelincirnya pesawat tempur tersebut sempat mengganggu jadwal penerbangan komersial Bandara SSK II selama 40 menit.
Adapun kedua pilot, yaitu Mayor Penerbang Andri Setiawan (kepala Seksi Operasi Skuadron Udara 3 TNI AU) dan Letnan Satu Penerbang Marco Anderson (penerbang siswa konversi) selamat dari kecelakaan itu.
Panitia Penyidik Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) Mabes TNI AU sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut.
Sementara itu, selama penyelidikan berlangsung, Lanud Roesmin Nurjadin mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara operasional F16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin.
Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya Lanud Tipe A di Sumatera. Terdapat dua Skadron Udara di Pangkalan militer tersebut. Selain Skadron Udara 16 dengan jet tempur F16 nya, juga terdapat Skadron Udara 12 dengan Hawk 100/200. (ant/dwi/rst)