Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mengaku akan mengembangkan solusi keamanan digital guna menghadapi era modern ke depan.
“Untuk bisnis digital, utamanya kami akan kembangkan proyek bisnis seperti track and trace untuk label keamanan produk. Jadi misal obat diberi kode tertentu agar bisa ketahuan asli atau palsu,” kata Prasetio Direktur Utama Perum Peruri saat kunjungan ke pabrik pencetakan uang Peruri di Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu (18/1/2017).
Menurut Prasetio, sistem tersebut nantinya bisa diterapkan untuk berbagai produk termasuk bahan pokok. Sistem itu berguna agar tidak ada barang ilegal atau palsu beredar di masyarakat.
“Jadi untuk mitigasi, kami menjual sistem tersebut yang bisa diterapkan di pita cukai, farmasi dan produk lainnya,” katanya seperti dilansir Antara.
Prasetio menambahkan, pihaknya juga akan mengembangkan industri “smart card” (kartu pintar) lantaran perusahaan tersebut telah memiliki kompetensi untuk mencetak.
“Tapi dalam skala besar kita menjajaki untuk tumbuh secara nonorganik dengan cara merger, mengakuisisi perusahaan target yang kriterianya sesu dengan yang kita kehendaki. Tentu prosesnya harus melalui konsultasi dengan pemilik modal,” katanya.
Lebih lanjut, potensi bisnis lain yang terus digodok perusahaan adalah sejumlah sistem solusi digital yang berhubungan dengan fasilitasi sistem layanan publik seperti membayar pajak atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
“Itu juga pasar karena itu menyangkut security (keamanan). Banyak hal yang menyangkut security seperti sertifikat, materai, itu bisa di-security-kan jadi e-paspor, e-materai dan lainnya,” katanya.
Potensi pasar digital lainnya, lanjut Prasetio yakni Penyelenggara Sertifikasi Kehandalan (Sertification Authority).
Lembaga tersebut menyelenggarakan mekanisme dokumen keamanan yang harus disertifikasi keabsahannya oleh lembaga independen.
“Untuk dapat lisensi itu kami harus memiliki kompetensi dan mendapat izin dari Kominfo. Ini potensi bisnis juga,” ujarnya.(ant/ipg)