Perpustakaan UK Petra Surabaya mencoba berikan layanan bagi disabilitas dapat menikmati fasilitas-fasilitas di perpustakaan. Disabilitas berhak atas layanan publik.
Sesuai Undang-Undang nomor 8 tahun 2016, Perguruan Tinggi harus menyediakan sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus maka Perpustakaan Universitas Kristen Petra telah membuka pelayanan untuk pengguna khusus sejak lama.
“Fasilitas ini telah kami buka sejak tahun 2011 yang lalu, melayani para mahasiswa UK Petra. Layanan yang sederhana ini lambat laun mengalami pengembangan. Layanan yang diberikan berupa pendampingan dalam mencari koleksi yang dibutuhkan,” terang Dian Wulandari, S.I.I.P., Kepala Perpustakaan UK Petra Surabaya.
Termasuk, lanjut Dian Wulandari hingga mencarikan koleksi di rak koleksi digitalnya dan yang terbaru menyediakan software di komputer yang dapat membantu membacakan aneka bacaan pada para penyandang disabilitas.
Rabu (12/4/2017) Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan uji coba pengembangan fasilitas layanan bagi penyandang disabilitas sebagai bagian kegiatan service learning yang di sponsori The United Board for Christian Higher Education in Asia (UBHEA), Perpustakaan, Program Studi Desain Interior dan Program Studi Arsitektur UK Petra.
Beberapa penyandang disabilitas Eka Christian S.Pd. (Disabilitas Netra), Abdul Syakur, SE. (Disabilitas Fisik dengan Kursi Roda) dan Tutus Setiawan M.Pd., (Disabilitas Netra) hadir untuk mencoba layanan di perpustakaan didampingi mahasiswa UK Petra Surabaya.
“Kalau memang ada layanan yang memberikan kemudahan bagi disabilitas, seperti kami, tentunya ini sangat bermanfaat bagi kami. Tentunya layanan yang juga bisa dinikmati disabilitas seperti ini juga bisa diterapkan di lembaga lainnya,” kata Tutus Setiawan penyandang tunanetra.
Dengan kemudahan yang diberikan pada layanan perpustakaan bagi para disabilitas diharapkan nantinya para disabilitas bisa mengakses berbagai ionformasi seperti yang dibutuhkan saat berada di perpustakaan seperti yang dikelola UK Petra Surabaya.
Sementara itu, disampaikan Gunawan Tanuwidjaya S.T., M.Sc., dosen program studi Arsitektur UK Petra dengan hadirnya para disabilitas di perpustakaan, pihaknya juga akan mendapatkan masukan terkait kekurangan-kekurangan pada layanan bagi disabilitas.
“Dari kawan-kawan disabilitas nantinya kami akan menerima masukan berbagai kekurangan yang diberikan layanan perpustakaan. Mulai dari masuk perpustakaan, sampai dengan proses peminjaman buku,” tutur Gunawan Tanuwidjaja.(tok/rst)