Penonton Tidak Tertib, Pentas Surabaya Membara Kurang Siip

Sejak sebelum pementasan teatrikal Surabaya Membara dimulai, ribuan penonton yang memang sudah datang menjelang pementasan itu terlihat duduk rapi di sepanjang sisi kiri dan kanan Jl. Pahlawan persis depan kantor Gubernur Provinsi Jawa Timur.

Pementasan yang memang selalu digelar menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November itu, mencoba memvisualkan pertempuran di Surabaya, antara rakyat, pejuang di Kota Surabaya melawan Sekutu yang ingin kembali menjajah Indonesia melalui Kota Surabaya tersebut.

Sayangnya, pementasan teatrikal yang seharusnya menarik karena mencoba memvisualkan bagian dari sejarah bangsa tersebut menjadi kurang menarik dan tidak nyaman disaksikan karena penonton yang awalnya tertib, bergerak maju mendekati area pemantasan.

Berulang kali panitia mencoba menghalau dan meminta penonton mundur ternyata sia-sia. Penonton terus bergerak membuat pentas jalanan yang seharusnya luas dan nyaman disaksikan dari jarak beberapa meter itu semakin mengecil luasnya.

Beberapa pemain yang seharusnya nyaman bergerak dan berekspresi sesuai peran masing-masing menjadi terhambat dan terbatas geraknya. Demikian juga ketika kendaraan jenis truk yang digunakan mengangkut Sekutu melintas, jalannya terhambat.

Taufik Hidayat koordinator pelaksana pementasan Surabaya Membara menyampaikan susai pementasna bahwa pihaknya sudah meminta warga masyarakat untuk mundur memberikan keleluasaan pemain berekspresi, tapi penonton tetap maju.

“Tentunya ini koreksi keras buat kami. Semoga di tahun depan nanti, penonton lebih tertib dan memahami bahwa pementasan dengan setting seperti ini justru tidak dapat dinikmati jika dilihat dari jarak dekat. Ini masukan berarti bagi kami untuk pementasan selanjutnya,” tegas Taufik Hidayat, Kamis (9/11/2017).(tok)