Brigjen Pol Fatkhur Rahman Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim mengatakan, dia mendapat tantangan besar selama 3,5 bulan menjabat di Jawa Timur.
“Karena Jawa Timur ini rangking dua setelah Jawa Barat. Pengguna narkotikanya hampir 900 ribu. Jadi harus kerja keras, semangat, dan ikhlas,” katanya di Radio Suara Surabaya, Kamis (15/6/2017).
Menurutnya, ada kecenderungan, para pengedar narkoba menjadikan Jatim khususnya Surabaya, selain sebagai tujuan narkoba juga menjadi tempat transit peredaran narkotika di wilayah Indonesia Timur.
“Ya memang beberapa tahun lalu di Surabaya sempat menjadi tempat pembuatan narkoba. Mudah-mudahan itu yang terakhir kalinya,” ujarnya.
Kali ini, kata Fatkhur Rahman, BNNP Jatim akan melakukan tindakan tegas dan keras kepada para bandar narkoba yang yang ketahuan mengedarkan narkoba di Jatim.
“Bandar-bandar itu sebaiknya berpikir ulang untuk mengedarkan narkotika di sini. BNN dan jajarannya akan melakukan tindakan tegas dan keras untuk bandar yang masih coba-coba,” ujarnya.
BNNP Jatim, kata dia, juga akan berupaya untuk terus melakukan pencegahan penggunaan narkoba di Jawa Timur. Salah satunya melalui sosialisasi ke masyarakat.
Pada momen Hari Anti Narkotika Internasional yang jatuh pada 26 Juni mendatang, BNNP Jatim telah menggelar berbagai rangkaian sosialisasi anti narkoba.
Berbagai kegiatan sosial, maupun kegiatan bazar dan fun bike dilakukan dalam sosialisasi ini. Puncaknya pada 13 Juni mendatang. Akan ada parade band di Lapangan Kodam Brawijaya.
“Tema kita kali ini Melindungi Generasi Muda dari Bahaya Penyalahgunaan Narkotika. Nanti ada sekitar 15 band yang tampil, termasuk ada bintang tamu ST12,” ujarnya.(den/rst)