Pemerintah Provinsi Jatim akan membantu pengadaan mesin pengolah limbah kerang untuk nelayan Cumpat dan Nambangan Kecamatan Bulak, Surabaya.
Hal ini dikatakan Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim dalam kesempatan dialog dengan Duta Besar Kanada, WALHI Jatim dan warga nelayan di Kelurahan Kedung Cowek, Bulak, Surabaya, Jumat (10/2/2017).
“Kami akan berikan mesin untuk menghancurkan limbah kerang sebagai campuran bahan bangunan, sudah ada contoh kualitas lebih bagus. Karena nelayan selama ini kesulitan mengolah limbah kerang yang begitu banyak, ada 4 truk di setiap minggunya,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, dari 24 ton limbah kerang yang ada hanya 10 persen yang bisa oleh menjadi hiasan aksesoris, 90 persennya dibiarkan. Dalam satu minggu, ada 24 ton limbah kerang yang ada di pesisir Nambangan dan Cumpat.
“Nanti kami juga kerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk mengolah limbah kerang ini,” katanya.
Gus Ipul mengatakan, selain program pemberdayaan nelayan, Dinas Perikanan Pemprov Jatim juga membangun 12 pelabuhan perikanan berstandar internasional untuk mendongkrak kesejahteraan nelayan tangkap.
“Menyiapkan pelabuhan perikanan berstandar Ini Eropa. Termasuk tata kelola pelabuhan diperbaiki. Diantaranya ada di Popoh Trenggalek dan Banyuwangi,” katanya.
Gus Ipul mengapresiasi kerjasama antara Duta Besar Kanada dengan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jatim untuk membantu ketangguhan nelayan menghadapi perubahan iklim sejak 2016 lalu.
“Nelayan agar bisa lebih baik lagi memperoleh penghasilan. Mereka bisa bersiap di musim yanh tidak bersahabat, ada bulan-bulan yang mereka tidak dapat masukan keuangan, maka dibentuklah usaha alternatif,” katanya.(bid/iss)