Perubahan cuaca yang mengakibatkan bencana banjir bandang dan longsor di Pacitan beberapa waktu lalu berpengaruh pada produktivitas pangan di Jawa Timur.
Pemprov Jatim akan membahas masalah produktivitas pangan ini dengan beberapa instansi terkait pada pertengahan Desember mendatang.
“Tanggal 13 (Desember) besok kami akan ketemu BI dan BPS membahas produktivitas bahan makanan dengan kondisi bencana seperti ini seperti apa 2018 besok,” ujar Soekarwo Gubernur Jatim.
Menurut Soekarwo, dampak dari perubahan cuaca tentu akan berpengaruh pada produktivitas bahan pangan di 2018.
Melalui pertemuan itu, Pemprov Jatim bersama instansi-instansi terkait lainnya akan mencari solusi agar stok bahan pangan di Jatim pada 2018 tetap tercukupi.
Sementara untuk 2017 ini, Gubernur memastikan stok bahan pangan di Jatim cukup hingga akhir tahun meski terkendala distribusi.
Gubernur mengatakan, Pemprov Jatim telah melibatkan tentara untuk tugas non perang dalam hal pendistribusian bahan pangan ke daerah bencana.
Sementara, berkaitan penanganan bencana di Pacitan, Pemprov Jatim segera meluncurkan anggaran kedaruratan sebesar Rp48 miliar.
Dari jumlah anggaran itu, Rp22 miliar di antaranya akan digunakan untuk perbaikan rumah warga yang tidak hilang dan tanahnya tidak hilang.
“Sisanya ada yang tunda setelah keadaan darurat, untuk warga yang tanah dan rumahnya hilang. Ya, perbaikannya dari kami,” kata Soekarwo.(den/dwi)