Pemkot Surabaya saat ini masih fokus mengerjakan pemindahan palang pintu perlintasan kereta api (KA) di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, berkaitan kelanjutan proyek Frontage Road (FR) sisi Barat.
Untuk menunjang FR Barat yang telah masuk tahap pembangunan hingga Terminal Joyoboyo, palang pintu perlintasan KA itu harus digeser kurang lebih 20 meter ke arah selatan.
Irvan Wahyudrajat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengatakan, pemindahan pos dan pintu perlintasan KA di Wonokromo itu menjadi fokus tahun ini.
Sebelum melakukan pemindahan pos dan pintu perlintasan, Pemkot lebih dulu harus menyelesaikan perjanjian sewa lahan untuk pos palang pintu baru, yang merupakan lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Untuk menggunakannya, Pemkot harus membayar sewa kepada PT KAI. Tapi sekarang sudah beres,” ujar Irvan, Selasa (31/1/2017).
Awalnya ada nilai sewa yang harus dibayar pemkot ke PT KAI. Namun, kata Irvan, PT KAI akhirnya menggratiskan lahan karena pemanfaatannya untuk kepentingan umum.
“Tentu akan berbeda kalau penggeseran pintu perlintasan itu untuk kepentingan bisnis,” ujar Irvan.
Sementara proses pemindahan itu masih dalam tahap lelang. Dishub Kota Surabaya membutuhkan waktu setidaknya dua bulan untuk menentukan pemenang lelang.
Setelah muncul pemenang lelang, Dishub masih perlu waktu dua bulan lagi untuk menyediakan peralatan yang dibutuhkan.
“Jadi pengerjaannya kira-kira mulai Juni, ya,” katanya.
Irvan menjelaskan, tahapan pengerjaannya akan dimulai dengan pembuatan pos baru. Selanjutnya, palang pintu KA akan dipindah ke pos baru itu.
Irvan menyebutkan, palang pintu baru di depan RSI Wonokromo itu akan menjadi yang terlebar di wilayah Surabaya. Dia memperkirakan, lebar palang pintu KA itu lebih dari 30 meter.
“Biaya penggeseran menjadi tanggung jawab pemkot. Begitu juga pengelolaannya. Kami sudah siapkan tenaga yang akan bertugas di pos baru itu secara bergiliran,” ujar Irvan.(den/ipg)