Pemkot Segera Bangun Gedung Megah Delapan Lantai bagi Anggota DPRD

Pembangunan fisik Gedung delapan lantai DPRD Kota Surabaya di Jalan Yos Sudarso segera dimulai. Pelaksanaan proyek renovasi gedung dengan anggaran Rp60 miliar ini akan dimulai dua bulan ke depan.

Mochamad Taufik Siswanto Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Cipta Karya) Kota Surabaya mengatakan, perencanaan gedung baru DPRD sudah tuntas.

“Sudah selesai proses perencanaanya. Minggu depan kami mulai lelangnya. Ya, paling tidak bulan Oktober sudah mulai konstruksi,” katanya, Rabu (2/8/2017).

Gedung ini akan dibangun di atas lahan seluas 2.400 meter kali 2.700 meter yang saat ini berdiri masjid kompleks balai pemuda. Proyek gedung megah itu dijadwalkan tuntas pada 2018 mendatang.

Di tahap awal pembangunan, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp25 miliar. Anggaran itu untuk pembangunan gedung hingga akhir 2017 mendatang.

Tidak hanya delapan lantai, gedung itu rencananya memiliki lantai bawah tanah. Fasilitas gedung DPRD Surabaya itu dipastikan lebih mewah dibandingkan sekarang agar berfungsi maksimal sebagai ruang kerja dewan.

“Masing-masing anggota dewan dan pimpinan akan memiliki ruang kerja masing-masing. Sehingga ruangan itu juga bisa dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan konsituen,” kata Taufik.

Ini yang membedakan dengan kondisi sekarang, yang mana masing-masing anggota dewan tidak memiliki ruangan khusus. Mereka hanya memiliki empat ruangan komisi untuk digunakan bersama, dan masing-masing ruangan untuk semua anggota fraksi.

Di gedung baru nanti, di satu lantai hanya akan ada dua ruangan fraksi. Sedangkan khusus untuk masing-masing ketua fraksi, juga akan disediakan ruangan khusus yang luasnya dua kali lipat dibandingkan yang ada saat ini.

“Lalu juga ada ruang tunggu, ruang sidang komisi yang lebih besar dan nyaman. Desain interiornya juga lebih futuristik dan lebih modern. Ini semua supaya dewan semakin betah di kantor,” katanya.

Masjid yang ada di kompleks balai pemuda, nanti akan terintegrasi dengan bangunan baru DPRD di lantai satu. Baik pengunjung balai pemuda maupun konstituen bisa memanfaatkan masjid di dalam gedung baru dewan untuk beribadah.

Lantai bawah tanah atau basement di bawah bangunan baru gedung DPRD akan terkoneksi dengan basement Balai Pemuda yang saat ini masih dalam progres pembangunan.

Bagaimana dengan gedung yang lama? Mochamad Taufik Siswanto mengatakan, gedung itu akan tetap berfungsi.

“Gedung yang lama tetap beroperasi. Khususnya Ruang Sidang Paripurna di lantai tiga yang akan tetap berfungsi seperti sekarang. Cuman ada beberapa bagian yang perlu direnovasi,” katanya.

Di lantai satu dan dua gedung lama DPRD itu pegawai sekretariat dewan akan bekerja. Mereka akan lebih leluasa menempati dua lantai gedung dibandingkan saat ini, yang mana menurut Taufik ruangan sekwan kurang representatif.(den/fik)