Setelah peresmian Frontage Road (FR) Barat sepanjang 4,3 kilometer, Kamis (5/1/2017) kemarin, Pemkot Surabaya berharap Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) segera merealisasikan duplikat Flyover Mayangkara, Wonokromo.
Irvan Wahyudrajat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengatakan, flyover ini penting untuk menunjang pemecahan lalu lintas di sepanjang Jalan Ahmad Yani hingga Terminal Joyoboyo.
“Perencanaannya di Wonokromo itu memang duplikat flyover. Tapi kapan, nah ini wewenangnya BBPJN. Ada kemungkinan setelah 2017,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (7/1/2017).
Saat ini Pemkot Surabaya sedang melaksanakan lelang tahap pertama untuk pelebaran ruas jalan yang melintasi perlintasan kereta api di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo.
“Awal tahun ini lelang tahap awal untuk pintu perlintasannya maupun pemindahan pos (penjaga kereta api),” katanya. Pelebaran jalan yang melintasi rel ini, kata dia, harus menyesuaikan existing FR Barat selebar 17 meter.
Selain itu, pada 2017 ini Pemkot juga berencana mengeksekusi pelebaran jalan setelah RSI Wonokromo. Sebelumnya, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengakui, banyak bangunan termasuk Pasar Wonokromo yang terkena pelebaran jalan ini.
Irvan mengatakan, untuk FR Barat yang telah diresmikan, Dishub Surabaya masih dalam proses melengkapi penunjang keselamatan lalu lintas. Baik rambu-rambu batas kecepatan 40 kilometer per jam, marka, serta barrier untuk mereduksi kecepatan.
“Kami terus menambah marka dan rambu-rambu. Termasuk “mata kucing” yang bersinar di malam hari,” katanya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (6/1/2017).
Perlu diketahui, FR Barat yang dibangun sejak 2012 lalu oleh Pemkot Surabaya berfungsi untuk menambah kapasitas jalan demi kelancaran lalu lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
FR Barat sepanjang 4,3 kilometer, yang termasuk jalan kelas III, menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp125 miliar. Jalan ini memiliki lebar rata-rata 17,5 meter dengan empat lajur (satu arah) dan lebar pedestrian 4,5 meter.(den/ipg)