Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali untuk pertama kalinya melaksanakan kegiatan ritual “Pemahayu Jagat Kertaning Bumi” untuk mohon keselamatan dunia beserta isinya berkaitan berbagai fenomena sosial yang terjadi belakangan ini.
“Kegiatan ritual berskala besar itu dilaksanakan di dua tempat dalam waktu yang bersamaan yakni di halaman Kertha Gosa dan Kantor Bupati Klungkung bertepatan dengan Tilem Sasih Kapat Jumat (20/10),” kata Ketut Suadnyana Kabag Humas dan Protokol Pemkab Klungkung, Minggu (22/10/2017).
Sementara itu I Nyoman Suwirta Bupati Klungkung bersama Ny. Ayu Suwirta, Sekda Putu Gde Winastra serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berbaur dengan karyawan dan masyarakat mengikuti kegiatan ritual yang berlangsung secara khidmat.
Menurut ketua panitia kegiatan tersebut Dewa Ketut Soma kegiatan ritual “Pemahayu Jagat” merupakan salah satu program kerja Pemkab Klungkung dalam mewujudkan “Tri Hita Karana” yakni hubungan yang harmonis dan serasi sesama umat manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
“Pemahayu jagat ini untuk keselamatan dan kerahayuan jagat agar alam ini bisa kerta rahayu atau kertaning bumi. Dalam upacara ini ada satu prosesi ritual yang digelar di Pemedal Agung (pintu gerbang), dimana dulu ketika perang Puputan Klungkung yang terjadi banyak rakyat yang gugur di depan Puri Agung Semarapura yang kali ini ritual itu digelar,” ujar Dewa Ketut Soma seperti dikutip Antara.
Melalui kegiatan ritual itu diharapkan mereka yang gugur di tempat ini arwahnya dapat menyatu dengan yang mahasuci, sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar serta tidak ada hambatan apapun.
Kegiatan ritual di Kertha Gosa dipimpin Ida Padanda Gede Made Tembau dari Geriya Kulon, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan dan Ida Dalem Surya Darma Sogata dari Puri Agung Klungkung.
Sedangkan ritual di Pura Kantor Bupati Klungkung dipimpin Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten dari Griya Kanginan, Desa Paksabali, Kecamatan Dawan dan Ida Pedanda Gede Wayahan Jelantik Pradnya Putra dari Geriya Wanasari, Sidemen.
“Melalui upacara ini agar kita semua diberikan kekuatan dan kerahayuan dalam melanjutkan pembangunan dengan baik dan menuju cita-cita budi luhur yakni mensejahterakan masyarakat,” ujar Bupati Nyoman Suwirta. (ant/rst)