Sabtu, 23 November 2024

Pemerintah Uji Coba Aspal Plastik di Sulsel

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan uji coba penggunaan aspal campuran limbah plastik atau aspal plastik di Jalan Dakota akses Bandara Lama Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, untuk sepanjang 100 meter.

“Ujicoba dilakukan pada Selasa (24/10),” kata Deded P. Syamsudin Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan, Kementerian PUPR saat dihubungi di Jakarta seperti dilansir Antara.

Menurut Deded, teknologi pencampuran limbah plastik dengan aspal ini sebenarnya bukan suatu teknologi yang canggih dan tidak membutuhkan alat baru apa pun.

Ia juga mengaku, sebelum uji coba penghamparan aspal, dilakukan sosialisasi proses pencampuran aspal bercampur limbah plastik di Asphalt Mixing Plant (AMP) yang terletak di Maros.

“Pencampurannya tidak memerlukan penggunaan teknologi khusus dan alat baru, sehingga dapat dilakukan oleh perusahaan AMP mana pun,” katanya.

Ia menyatakan komposisi limbah plastik kresek sebagai bahan campuran aspal dilakukan dengan komposisi enam persen.

Menurutnya campuran limbah plastik tersebut tidak boleh melebihi kadar enam persen, sebab dapat berpengaruh pada kualitas aspal yang justru menjadi mudah retak.

“Plastik ini meningkatkan kinerja aspal terhadap air sehingga tahan retak. Tetapi kalau (kadar plastik) terlalu banyak, malah mudah retak. Aspal dengan campuran plastik juga aman terhadap panas dan tidak mudah meleleh. Biasanya, suhu permukaan aspal hanya berkisar 55 derajat Celcius. Sementara itu, untuk membuat plastik meleleh dibutuhkan suhu di atas 100 derajat Celcius,” jelasnya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium tahun 2017 oleh Pusat Litbang Jalan Kementerian PUPR, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 persen dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

“Penggunaan limbah plastik juga sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan, bahkan justru bisa menambah kerekatan jalan,” katanya.

Saat dihampar sebagai aspal panas, ketika diukur suhunya yaitu 150-180 derajat celcius, yang artinya plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat Celcius atau suhu yang menyebabkan plastik mengeluarkan racun. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs