Sabtu, 23 November 2024

Pemerintah Terus Berupaya Lakukan Normalisasi Pacitan Pasca Banjir dan Longsor

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Pantauan Pacitan lewat udara. Foto: Istimewa

Pemerintah saat ini terus berupaya untuk melakukan normalisasi Pacitan pascabanjir dan longsor yang terjadi pada 27-28 November 2017.

Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, saat ini juga sudah ditunjuk kepala Kodim Pacitan sebagai pengendali utama sehingga normalisasi Pacitan bisa segera terwujud.

Dari catatan yang ada, setidaknya terdapat 1.174 personel gabungan baik itu TNI, Polri, Tagana, PMI, BPBD, TimSAR dan tim relawan telah bekerja siang malam. “Target pertama mencari korban yang belum ditemukan serta membuka akses jalan yang terputus,” ujar Gus Ipul seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net.

BPBD Jawa Timur saat ini juga telah menyalurkan bantuan selimut, sarung, paket sandang, peralatan kesehatan, seragam sekolah, lampu emergency, jerigen lipat, dan perahu karet tujuh unit.

Begitu juga Dinas Sosial Jawa Timur memberikan bantuan lauk pauk dan matras. Dinas Kesehatan Jawa Timur memberikan bantuan perahu karet, makanan penambah air susu ibu, makanan untuk anak-anak, polybag, kaporit dan paket obat-obatan, dan lainnya. Dinas PU Jawa Timur memberikan bantuan 2 alat berat.

“Alhamdulillah hari ini banjir sudah surut tinggal sisa-sisa lumpur yang perlu cepat dibersihkan sehingga Pacitan bisa pulih kembali,” ujarnya.

“Data sementara yang saya peroleh dari BPBD, jumlah korban meninggal banjir dan longsor Pacitan hingga pukul 06.00 pagi tadi sebanyak 20 orang yaitu 14 korban longsor dan 6 korban banjir,” kata Gus Ipul, Jumat (1/12/2017).

Dari 20 korban meninggal tersebut 11 korban sudah ditemukan dan sembilan korban masih dalam pencarian. Tercatat ada empat orang mengalami luka-luka.

Selain itu hingga pagi ini, jumlah warga Pacitan yang mengungsi masih mencapai 1.879 orang yang tersebar di delapan titik yaitu di Gedung Karya Darma 497 orang, Masjid Sirnoboyo 51 orang, gedung Muhammadiyah MDMC 51 orang, Balai Desa Sumberharjo 32 orang, Balai Desa Bangunsari 16 orang, Balai Desa Cangkring 32 orang, MI Al Huda 150 orang, dan Balai Desa Sidomulyo 1.050 orang.

Sementara kerusakan fisik yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan longsor di Pacitan ini meliputi 1.709 unit rumah rusak yang terdapat di Kecamatan Kebonagung 1.225 unit, Kecamatan Ngadirojo sembilan unit, Kecamatan Pacitan 160 unit, Kecamatan Nawangan 148 unit, dan kecamatan Arjosari 167 unit.

Selain itu juga terdapat 17 unit fasilitas pendidikan yang rusak, dan bangunan lain. Pendataan masih terus dilakukan karena belum semua lokasi dapat dijangkau.

“Pak Bupati Pacitan sudah mengeluarkan masa tanggal darurat selama 7 hari sejak tanggal 28 November hingga 4 Desember. Status ini bisa diperpanjang menyesuaikan kedaruratan di Pacitan,” kata Gus Ipul. (dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs