Sabtu, 23 November 2024

Pemerintah Jalin Komunikasi dengan Telegram

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan timnya sudah berkomunikasi dengan Telegram untuk mengatasi pemblokiran sebagian oleh Kominfo akhir pekan lalu.

“Fokusnya adalah untuk menyiapkan semacam tata cara,” kata Rudiantara saat ditemui di acara Google Lounge, Rabu (19/7/2017) seperti dilansir Antara.

Telegram, menurut Rudiantara, memiliki cara kerja yang berbeda karena mereka menyatakan diri sebagai lembaga non-profit, tidak seperti layanan lainnya yang komersial.

“Yang penting, ke depannya, jika ada konten yang dianggap bertentangan dengan aturan, seperti radikalisme, terorisme, Telegram juga bisa merespon secara cepat,” kata Menkominfo.

Kominfo sudah berupaya menghubungi Telegram sejak tahun lalu, tapi, tidak mendapat balasan sehingga mengambil langkah memblokir akses ke situs Telegram untuk meredam penyebaran konten radikalisme dan terorisme.

Pavel Durov CEO Telegram mengakui ada kekeliruan sehingga menyebabkan kesalahpahaman. Mereka pun segera membalas surat elektronik Kominfo agar dapat bekerja sama lebih efisien.

Ketika disinggung apakah Telegram perlu membuat pusat data di Indonesia, Rudiantara menyatakan belum tahu, tapi, sebagai warga dunia digital global, Indonesia sebaiknya bersikap terbuka dan kompetitif.

“Kita juga harus jadi negara terbuka agar Indonesia jadi negara kompetitif di marketplace internasional,” kata dia.

Pemerintah juga tetap berupaya memberantas konten negatif di platform lainnya dengan terus bertemu dengan penyedia layanan untuk membahas penanganan konten negatif. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs