Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan merelokasi korban longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo terutama korban yang langsung terdampak longsoran.
Sumani, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo sekaligus koordinator bencana longsor menjelaskan, relokasi yang dilakukan pemerintah daerah akan dilakukan dengan dua mekanisme.
Mekanisme pertama, relokasi untuk tanggap darurat yang sifatnya sementara. Dimana, korban longsor yang selama ini banyak tinggal di dapur umum pengungsian atau rumah kepala desa akan diberikan tempat tinggal yang lebih nyaman daripada hidup di pengungsian.
“Nantinya akan dibuatkan tempat tinggal nyaman untuk merelokasi korban longsor yang selama ini ada pengungsian,” kata Sumani, Kamis (6/4/2017).
Selain itu, kata Sumani, BPBD akan berkoordinasi dengan relawan, TNI dan Polri untuk melakukan pendekatan dan sosialiasi kepada keluarga korban selamat yang tinggal di pengungsian namun masih mengalami depresi dan shock karena keluarganya masih belum ditemukan.
“Pendekatan inilah yang harus dilakukan secara sabar dan hati-hati, karena psikologis keluarga yang menjadi korban longsor jangan sampai mengalami trauma kembali,” ujar dia.
Mekanisme yang kedua, keluarga korban yang ada di tempat relokasi sementara akan mendapat tempat tinggal permanen dan semuanya ditanggung pemerintah daerah.
“Anggaran untuk tempat tinggal akan ditanggung pemerintah daerah. Tapi, yang lebih penting sekarang adalah mencari tempat relokasi terlebih dahulu,” terang dia.
Saat disinggung mengenai longsor susulan kemarin, Sumani mengaku, bahwa itu bukanlah longsoran. Tapi, memang sengaja dibuat longsor oleh tim SAR yang sedang melakukan proses pencarian korban.
“Jadi soal longsor susulan, saya tegaskan itu bukan longsoran murni. Tapi memang tim SAR yang sedang melakukan pencarian korban itu sengaja membuat longsoran dengan cara menyemprot tebing itu menggunakan semprotan air agar longsor,” ucapnya.
Tujuannya, tambah dia, material dari bekas longsoran awal tidak akan membahayakan saat hujan mengguyur. (bry/dwi)