Pembongkaran bangunan untuk fungsi jalan di Jalan Pandegiling Barat Surabaya, Senin (10/7/2017) untuk mendukung arus lalu lintas dari Surabaya Barat ke Surabaya Timur serta sebaliknya.
Pembongkaran bangunan liar di Jalan Pandegiling Barat Surabaya ini menjadi akan menambah lebar lahan menjadi 7 meter. Namun, tidak seluruhnya berfungsi sebagai jalan.
Irvan Wahyu Dradjat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengatakan, selain untuk jalan, lahan dari bangunan yang dibongkar juga untuk pedestrian.
“Dari tujuh meter itu, tiga meter untuk jalan. Sisanya empat meter untuk pedestrian,” ujarnya kepada suarasurabaya.net di Jalan Pandegiling.
Pelebaran Jalan Pandegiling ini, untuk mendukung aksesibilitas kendaraan dari barat, baik dari Tandes maupun Banyu Urip yang saat ini sudah lebih lebar dengan box culvert.
“Ini untuk menjaga supaya kapasitas jalan ini menerus sampai ke arah Jalan Sulawesi atau Gubeng. Pada intinya ini untuk menambah kapasitas jalan untuk kelancaran dari Surabaya Barat ke Timur,” ujarnya.
Penambahan kapasitas jalan untuk jalur dari Barat ke Timur ini seiring dengan rencana Pemkot Surabaya membangun Jembatan Ratna di Jalan Ratna.
Akses jalan dari barat ke timur ini, menurut Irvan memang masih terkendala di sekitar Jalan Sulawesi. Bottle neck yang menyebabkan kepadatan lalu lintas terjadi di Jembatan Jalan Sulawesi.
Pemkot Surabaya sudah merencanakan untuk melakukan pelebaran Jembatan Sulawesi. Namun, kata Irvan, pengerjaan ini akan berlangsung secara bertahap.
“Pengerjaannya pararel ya. Mana dulu yang selesai dikerjakan, kemudian yang lain akan dilanjutkan,” katanya.(den/iss/tok)