Dua pelaku SBS dan Hariyanto alias Hariyono yang ditangkap, dan ditembak oleh anggota Unit Premanisme Idik IV Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, mempunyai daftar panjang dalam melakukan aksi kejahatan di jalanan.
Dalam catatan kepolisian, kedua pelaku bersama komplotannya sudah melakukan aksi perampasan kendaraan roda dua dan empat.
“Pelaku SBS dan Hariyanto alias Hariyono yang ditembak oleh anggota ini sudah banyak melakukan perampasan R dua (roda dua) dan R empat (mobil) lebih dari 15 TKP (tempat kejadian perkara,” kata Kompol Danny Yulianto Kanit Premanisme Idik IV Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, kepada kepada suarasurabaya.net.
TKP perampasan dilakukan kedua pelaku itu lebih banyak dilakukan di wilayah Sidoarjo, kemudian Mojokerto, setelah itu Pasuruan. Setiap melakukan aksinya, kata Danny Yulianto, kedua pelaku bersama komplotannya selalu mempersenjatai bondet dan senjata tajam jenis celurit maupun pedang.
Dengan tujuan, untuk melukai para korban, jika ada yang melakukan perlawanan, akan dilukai. Seperti Aipda Mukiyi, anggota Polres Mojokerto yang menjadi korban dari aksi kejahatan dilakukan SBS dan Hariyono bersama komplotannya pada akhir bulan Februari 2017 di sekitar Jalan Raya Desa Kalipuro, Mojokerto.
Saat itu Aipda Mukiyi, yang memergoki komplotan SBS dan Hariyono melakukan perampasan langsung dikejar, untuk dihentikan. Namun, begitu dihentikan SBS dan Hariyono bersama komplotannya justru melempar bondet.
Akibatnya, Aipda Mukiyi mengalami luka pada pahanya dan tangan. “Kedua pelaku ini sudah menjadi TO polisi, dan baru bisa ditangkap,” kata mantan Kapolsek Jambangan tersebut.
Menurut dia, keduanya ditangkap di kawasan Kemiri, Kabupaten Pasuruan oleh anggota yang dibawah pimpinan Iptu Fauzi . Namun, saat dilakukan penangkapan, keduanya berusaha kabur dan melawan petugas. Anggota yang melakukan penangkapan, memberikan tindakan tegas menembak kedua pelaku, mengenai pada kakinya.
Namun, saat dilakukan pengembangan kasus untuk menangkap komplotan lainnya, pelaku Hariyono kembali melawan dengan mendorong petugas. Bahkan, pelaku Hariyono juga sempat berusaha merampas senpi dibawa salah satu anggota yang menangkapnya.
“Karena, ada salah satu anggota yang melakukan penangkapan nyawanya terancam. Anggota lainnya terpaksa kembali memberikan tembakan pada pelaku Hariyono, dan tembakan itu mengenai pada dadanya,” ujarnya.(bry/ipg)