Sabtu, 23 November 2024

Pelaku Perampasan Berusaha Membacok Polisi, Langsung Ditembak

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Kombes Pol M Iqbal, dalam keterangan pers di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya, Selasa (26/9/2017). Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Kombes Pol M Iqbal Kapolrestabes Surabaya memaparkan kronologi penangkapan dua bandit jalanan yang berujung pada tindakan tegas dari polisi.

Mereka adalah Rusli, 37 tahun, warga Jalan Simomulyo Baru Surabaya, dan Muzem, 25 tahun, warga Karang Asem Ploso Surabaya.

Polisi dari unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes sudah mengintai keduanya sejak sebulan lalu. Pelaku sudah berulangkali melakukan aksi pencurian disertai dengan kekerasan.

Berdasarkan laporan yang diterima Polrestabes Surabaya, kedua pelaku bersama kelompoknya telah melakukan aksi kejahatan di empat wilayah, yaitu Manukan Krajan, Waduk Perumahan Pondok Maritim Wiyung, Rejosari Benowo, dan Dukuh Pakis.

“Untuk aksi yang terakhir ini di daerah Sarirogo, Sidoarjo. Perampasan motor itu dilakukan tadi (Selasa 26 September 2017) pagi,” kata Kombes Pol M Iqbal, dalam keterangan pers di kamar jenazah Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya, Selasa (26/9/2017).

Anggota Resmob Polrestabes Surabaya mendapatkan informasi perampasan motor di Sidoarjo dari salah satu rekan sekelompok pelaku yang sudah tertangkap lebih dulu. Setelah melakukan aksinya, kedua pelaku akan ke Pulau Madura untuk menjual hasil kejahatannya.

Dari situ, polisi langsung menyisir wilayah Surabaya hingga ke daerah Tanah Merah, Kenjeran, terutama pintu masuk Tol Jembatan Suramadu yang akan menuju ke Pulau Madura. Hasilnya, pelaku diketahui melintas di sekitar Jalan Dharmahusada, Surabaya.

Anggota dari unit Resmob Polrestabes Surabaya dibawah pimpinan Iptu Bimo dan Ipda Irwan langsung melakukan pengejaran. Pelaku tertangkap di Jalan Karang Asem Ploso setelah polisi memberikan tembakan peringatan.

Saat polisi mendekat, kedua pelaku justru mengeluarkan celurit dan pisau yang panjangnya sekitar 30 sentimeter. “Ternyata, pelaku berhenti setelah mendengar tembakan peringatan itu berpura-pura untuk ditangkap. Karena pelaku itu ingin melukai anggota dengan senjata yang dibawanya,” ujarnya.

Melihat tindakan pelaku mengancam nyawa anggota yang akan menangkap, anggota lainnya terpaksa memberikan tembakan peringatan lagi. Bukannya berhenti, pelaku justru terus berusaha menyerang anggota yang menangkapnya.

“Cara pelaku menyerang anggota polisi menggunakan celurit dan pisau penghabisan. Anggota lainnya langsung memberikan tembakan ke arah dada dan kakinya. Dari situ, polisi langsung membawa pelaku ke rumah sakit sudah meninggal,” kata mantan Kapolres Jakarta Utara.

Dari penangkapan itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti yaitu celurit, pisau penghabisan, lima kunci letter T, sepeda motor hasil kejahatan, dan jimat yang disimpan oleh pelaku.

“Selain itu, saat anggota polisi melakukan penangkapan juga menemukan satu alat hisap sabu-sabu dan sisa narkoba sabu-sabu yang terbungkus dalam plastik kecil,” katanya. (bry/iss/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs