Jumat, 22 November 2024

Peduli Difabel UM Surabaya Hias Bantaran Sungai

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya bersama difabel menghias bantaran sungai Sutorejo. Foto: Totok suarasurabaya.net

Membangun kepedulian serta memberikan ruang aktualisasi bagi difabel, dan masih menjadi bagian dari Dies Natalis ke 33 tahun Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (4/3/2017) menggelar lomba ngecat bantaran sungai Sutorejo dan lomba paduan suara.

Membawa kuas, cat, dan tangga bambu, sejumlah dosen bersama dengan mahasiswa serta anak-anak difabel, berjalan menuju bantaran sungai Sutorejo yang berada tidak jauh dari lokasi kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Memilih tema, Difabel adalah Kita (Dikta), civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surabaya ingin memberikan apresiasi sekaligus mengajak para difabel untuk berani tampil mengikuti berbagai kegiatan bersama dengan anggota masyarakat lainnya.

Radius Setiyawan Humas Universitas Muhammadiyah Surabaya mengatakan bahwa kegiatan kali ini adalah bagian dari upaya kampus mendorong para difabel ikut berpartisipasi pada berbagai kegiatan yang ada di kampus.

“Kami memberikan semangat dan dorongan pada para difabel untuk berani beraktivitas dna beraktualisasi ditengah masyarakat. Dan kali ini kami ajak mereka dalam lomba mengecat bantaran sungai dan lomba paduan suara,” terang Radius Setiyawan.

Abdul Halim satu diantara mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhamamdiyah Surabaya yang juga seorang difabel mengaku senang bisa mengikuti kegiatan seperti ini, karena memberikan kesempatan beraktivitas dan beraktualisasi.

Sementara disampaikan Dr.dr.Sukadiono, MM., rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, bahwa kepedulian kepada para difabel merupakan komitmen segenap civitas akademika, sekaligus sebuah usaha menciptakan lingkungan yang sehat.

“Memberikan kesempatan para difabel beraktivitas dan beraktualisasi adalah komitmen kami. Dan aktivitas kali ini yang juga melibatkan para difabel adalah untuk menciptakan lingkungan yang sehat. kalau lingkungan sungai dna bantarannya indah diharapkan masyarakat tidka membuang sampah sembarangan,” tegas Sukadiono pada suarasurabaya.net.

Usai mengikuti lomba mengecat bantaran sungai, para mahasiswa bersama dengan para difabel mengikuti lomba paduan suara yang juga diikuti oleh kelompok para dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya sendiri.(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs