Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Kamis (25/5/2017) ditutup total untuk umum, pascaledakan yang terjadi hari Rabu (24/5/2017) sekitar pukul 21.00 WIB.
Angkutan dalam kota yang biasa mengangkut dan menurunkan penumpang, untuk sementara dialihkan ke terminal bayangan yang lokasinya sekitar 200 meter arah selatan terminal asli.
Pantauan suarasurabaya.net di lapangan, kawasan Terminal Kampung Melayu dipasangi garis polisi dan dijaga aparat kepolisian, TNI serta petugas Dinas Perhubungan.
Walaupun sudah dijaga aparat keamanan, masih banyak warga sekitar yang berdatangan ke lokasi untuk melihat tempat kejadian perkara.
Satu yang ramai didatangi warga adalah titik terjadinya ledakan yang berjarak sekitar tiga meter dari Halte Trans Jakarta. Di situ, ada potongan organ tubuh yang diduga milik pelaku.
Menurut keterangan Rohmat pedagang Soto Madura di kawasan terminal, warga sekitar mengumpulkan potongan kecil organ tubuh, sesudah subuh tadi. Kemudian, temuan itu dikumpulkan di atas beton pembatas jalan.
Sekarang, lokasi kejadian mulai disterilisasi petugas kepolisian yang akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Warga yang berkerumun diminta menjauh dari TKP.
Lalu lintas di Jalan Otto Iskandar Dinata yang ke arah Cawang terpantau padat begitu juga arah sebaliknya, akibat banyak warga baik yang menggunakan kendaraan atau jalan kaki yang ingin melihat lokasi ledakan dari pinggir jalan.
Seperti diketahui, semalam terjadi dua ledakan di kawasan Terminal Kampung Melayu. Ledakan pertama sekitar pukul 21.00 WIB dan berselang 3 menit kemudian terjadi ledakan kedua.
Irjen Setyo Wasisto Kadiv Humas Polri pada Kamis (25/5/2017) dinihari tadi mengatakan, motif sementara ledakan adalah bom bunuh diri.
Polisi menemukan indikasi kalau ada dua orang pelaku yang menggunakan bom rakitan berbentuk panci, berisi paku dan butiran besi.
Akibat ledakan itu, diketahui ada 15 orang korban. Dua terduga pelaku tewas, tiga anggota polisi gugur, serta lima orang polisi dan lima warga lain menderita luka-luka.
Polisi sekarang masih terus mencari motif pelaku dan indikasi apakah aksi ledakan ini ada kaitannya dengan kelompok teroris atau gerakan radikal yang berupaya mengganggu keamanan nasional. (rid/dwi/ipg)