Deretan mobil rapi terparkir di sisi kiri Jl. Pulo Wonokromo dari arah kawasan Jl. Raya Karah. Beberapa ditutupi dengan penutup mobil, beberapa diantaranya dibiarkan terbuka tanpa penutup.
Senin (11/9/2017) lebih dari 12 mobil terparkir ditepi sisi kiri jalan satu arah yang terhubung dengan Jl. Raya Wonokromo tersebut.
“Kalau ada garasi umum sepertinya kita milih nyewa atau bayar di garasi itu. Mau bagaimana lagi, kami juga sebenarnya tidak mau parkir di tepi jalan seperti ini,” kata Suwondo warga Pulo Wonokromo.
Suwondo mengaku was-was juga ketika memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Banyak resiko yang bisa terjadi. Mulai dari kehilangan onderdil mobil sampai resiko tertabrak kendaraan lain.
“Dulu pernah sampek ada tetangga kehilangan dashboard mobil. Pernah juga ada yang catnya mengelupas kena tabrak kendaraan pas malam hari. Tapi ya bagaimana lagi, mesti ambil resiko itu,” kata Suwondo.
Saat jam padat, kawasan Jl. Pulo Wonokromo yang memang dibuat satu arah sangat padat. Mobil dan sepeda motor yang melintas terpaksa harus antri satu persatu.
Pemandangan serupa juga terlihat di kawasan Jl. Pulosari. Deretan mobil parkir disisi tepi jalan juga terlihat ada setiap hari. Lebih dari 20 mobil terparkir dijalan yang seharusnya bisa dipakai untuk 2 mobil melintas berlawanan arah.
“Rumah saya di dalam gang sana. Kebetulan memang tidak ada garasi di rumah. Parkir di luar gang. Kalau di mall kan jauh meskipun parkirnya bisa nginap. Di sini saja lebih aman,” ujar Warman pemilik mobil.
Parkir kendaraan mengakibatkan Jl. Pulosari menjadi sempit dan mengurangi lebar badan jalan. “Saya ikut warga lainnya saja. Kalau ada garasi umum dekat-dekat sini ya pilih garasi itu,” kata Warman.(tok/fik)