
Sebanyak 100 foto jadul koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) dipamerkan dalam rangka HUT ke 100. Foto-foto yang dipamerkan merupakan sumbangan dari berbagai masyarakat yang mayoritas merupakan foto hitam putih.
“Bahkan ada satu foto yang merupakan karya tahun 1898. Foto ini diambil jauh sebelum KBS secara resmi didirikan sebagai kebun binatang,” kata Heri Purwanto, Ketua Dewan Pengawas KBS, usai mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur meresmikan pameran foto 100 tahun KBS yang digelar di Royal Plasa Surabaya, Kamis (19/1/2017).
Menurut Heri, foto tertua yang diambil pada tahun 1898 merupakan karya dari jurnalis Belanda bernama H.F.K Kommer. Foto ini sejak tahun 1890an berada di Belanda karena dipinjam oleh komunitas orang Arab untuk dipamerkan dalam acara pawai menyambut HUT Ratu Belanda.
Namun berkat komunitas Arab pula, foto tersebut kini ada dan disimpan di KBS sebagai bukti bahwa KBS sudah dirintis jauh sebelum era kemerdekaan. Bahkan jauh sebelum KBS resmi berdiri dengan SK dari Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama Soerabaiasche Planten-en Dierentuin (Kebun Botani dan Binatang Surabaya).
Menurut Heri, pendirian KBS memang diinisiasi oleh Kommer. Saat itu, jurnalis Kommer juga penyayang binatang sehingga jika ada pejabat Belanda dari Jawa Timur yang selesai bertugas dan kembali ke Belanda, maka koleksi satwa pribadinya dititipkan ke Kommer untuk dipelihara.
Saking banyaknya koleksi yang dimiki Kommer maka, lokasi KBS yang pertama ada di Kaliondo atau di sekitar rumah dari Kommer. Kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di Jalan Groedo. Yang lantas pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru hingga saat ini atas jasa Oost-Java Stoomtram Maatschapij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 meter persegi.
Sementara itu, dalam kesempatan membuka pameran kali ini, Gus Ipul mengatakan jika foto-foto yang kali ini dipamerkan adalah bukti kejayaan KBS dari masa ke masa. “Karya adalah prestasi. Prestasi dari yang membuat untuk generasi yang akan datang,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul berharap, di usia yang ke 100 tahun, KBS akan lebih mampu lagi mensejahterakan satwanya sehingga harmoni antara manusia dan awal bisa terus terjaga.
“Dulu ada isu-isu jika binatang kurus-kurus, daging yang harusnya untuk makan macan berubah jadi rawon. Saya kira sekarang KBS semakin mampu mensejahterakan hewannya,” kata dia.
KBS diharapkan juga semakin menjadi tempat yang nyaman untuk rekreasi yang selanjutnya bisa mendorong masyarakat juga mencintai binatang.
Bagi para pecinta hewan yang hingga saat ini masih memelihara satwa langka diharapkan juga sesegera mungkin menyerahkannya ke Balai Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sehingga satwa tersebut bisa dilindungi dan disejahterakan.
“Saya kasihan mendengar kabar masih ada binatang di kebun binatang Bandung yang kurus-kurus. Saya kira KBS harus terus berbenah karena kesejahteraan hewan adalah yang utama,” ujarnya. (fik)