Ribuan orang mengunjungi kuil untuk memperingati 10 tahun pembunuhan mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto.
Sekitar 20.000 orang berkumpul di kuil yang terletak di desa Garhi Khuda Baksh, Provinsi Sindh, yang terkenal akan mausoleum keluarga Bhutto, seperti yang terlihat dari siaran televisi.
Mereka datang untuk memberikan penghormatan bagi politikus karismatik itu, perempuan pertama yang memimpin sebuah negara muslim.
“Saya merasa kami sudah menjadi yatim piatu setelah kematiannya,” kata seorang pelayat bernama Allah Varayo (45) kepada AFP via telepon dari kuil tersebut.
Lainnya melambaikan bendera Partai Rakyat Pakistan (Pakistan Peoples Party/PPP) warna hitam, merah dan hijau, yang dipimpin Bhutto, serta foto sang pemimpin.
Bhutto, yang menjabat sebagai Perdana Menteri dua kali, mencalonkan diri dalam pemilu ketiga ketika dia dibunuh dalam serangan tembakan dan serangan bunuh diri di Rawalpindi pada 27 Desember 2007.
Kematiannya membuat Pakistan jatuh ke dalam ketidakpastian politik dan aksi kekerasan jalan, demikian dilansir Antara.
Mantan presiden sekaligus penguasa militer Pervez Musharraf diduga terlibat dalam konspirasi untuk membunuh Bhutto, yang merupakan rival politiknya.
Pemerintahan Musharraf menuduh pimpinan Taliban, Baitullah Mehsud, atas pembunuhan tersebut. Mehsud membantah terlibat, ia terbunuh saat serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat pada 2009.
Laporan PBB pada 2020 menuduh pemerintahan Musharraf gagal memberi perlindungan yang cukup pada Bhutto dan menambahkan kematiannya bisa dicegah. (ant/bid)