
Korban jiwa akibat kebakaran di satu pabrik kembang api di Negara Bagian Madhya Pradesh di India Tengah telah naik jadi 25 orang, kata beberapa pejabat setempat pada Kamis (8/6/2017).
Menurut para pejabat, lima pekerja yang menderita luka kritis dalam peristiwa maut tersebut sedang menjalani perawatan di satu rumah sakit.
Kebakaran pada Rabu (7/6/2017) itu dipicu oleh serangkaian ledakan di dalam pabrik di Desa Khairi di Kabupaten Balaghat sekitar 437 kilometer di sebelah tenggara Bhopal, Ibu Kota Madhya Pradesh.
“Dari 10 orang yang cedera dalam peristiwa itu, lima orang menyerah di rumah sakit. Sampai saat ini, jumlah korban jiwa dalam kebakaran itu telah naik jadi 25,” kata Bharat Yadav, Kolektor Kabupaten Balaghat, kepada Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (8/6/2017) siang.
Para pejabat mengatakan petugas penyelamat telah menemukan semua jenazah dari puing pabrik yang terbakar.
Menurut para pejabat, saat kebakaran terjadi, lebih dari 40 pekerja yang didominasi perempuan berada di dalam pabrik yang dikelola secara ilegal.
Penyebab ledakan disusul kebakaran di dalam pabrik tersebut belum diketahui.
“Tinggal masalah penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran itu. Autopsi jenazah tersebut telah dilakukan dan kemudian sampel dari tempat kejadian juga dikumpulkan. Kami akan segera bisa mengetahui penyebab kebakaran tersebut, ” kata seorang pejabat senior polisi.
Beberapa laporan mengatakan ada kecurigaan bahwa seseorang mungkin telah melempar “beedi (puntung rokok)” yang menyala ke dalam pabrik, ketika produksi sedang berlangsung. “Beedi” adalah jenis rokok murah yang dibuat dari tembakau tanpa proses yang dibungkus daun.
Pengelola rumah sakit menyatakan sebagian jenazah terbakar hingga tak bisa dikenali.
Sementara itu, Kepala Menteri Madhya Pradesh Shivraj Singh Chouhan mengumumkan ganti-rugi sebesar 3.100 dolar AS untuk masing-masing keluarga yang kehilangan kerabat mereka dalam tragedi tersebut, selain pengobatan medis gratis buat orang yang cedera.
Petugas pemadam sepenuhnya memadamkan api pada Rabu malam.
“Diperlukan waktu beberapa jam buat petugas pemadam untuk menjinakkan si jago merah dan menemukan jenazah dari bawah puing,” kata Anil Patley, seorang pejabat lokal. “Karena pabrik itu berada jauh dari permukiman warga, itu sebabnya mengapa api tidak menyebar dan tetap berada di pabrik.”
Ledakan tak sengaja sering terjadi di toko dan pabrik kembang api dan petasan di India.
Kemungkinan kebakaran di gedung dan pabrik di India seringkali tinggi sebab pemilik umumnya mengabaikan standard keselamatan kebakaran.
Di India, kembang api dan petasan dinyalakan selama festival, pesta perkawinan dan upacara bahagia lain. (ant/dwi/ipg)