PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI akan menambah area tanam tebu mencapai total 374,9 hektar di lahan milik Perum Perhutani Divisi Regional II Jawa Timur.
Moh Cholidi Direktur Utama PTPN XI, Kamis 5 Oktober 2017 mengatakan, lahan itu tersebar di Kabupaten Bojonegoro, Ngawi, dan Madiun. Penambahan lahan melalui kerja sama dengan Perhutani merupakan bagian dari upaya peningkatan produksi tebu di Jatim sekaligus sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pemanfaatan lahan ini, kata dia menggunakan sistem kerja sama usaha. Perhutani mendapatkan biaya sewa dan akan mendapatkan tambahan pembagian keuntungan jika tebu yang digiling menghasilkan lebih dari 70 ton gula per hektar dengan rendemen mencapai 7. Nantinya, PTPN XI mendapat bagian 66 persen dan Perhutani mendapat 34 persen keuntungan.
Lahan itu kini masih dalam tahap persiapan penanaman bibit tebu dan menurut rencana tahun depan mulai ditanami tebu giling. Tebu akan disalurkan ke pabrik gula terdekat. Selain dari lahan Perhutani, tahun ini PTPN XI juga sudah membeli lahan seluas 367 hektar di Situbondo untuk perluasan lahan tebu.
Tambahan lahan tebu, untuk mengantisipasi kebutuhan, karena ada dua pabrik gula (PG) di PTPN XI yang kapasitasnya ditambah yakni PG Asembagoes Situbondo, kapasitas giling ditambah dari 3.000 ton cane per day (TCD) menjadi 6.000 TCD dan PG Djatiroto Lumajang, dari 7.500 TCD menjadi 10.000 TCD.
Dari catatan yang ada hingga September 2017, lahan hak guna usaha milik PTPN XI mencapai sekitar 9.500 hektar. Target produksi gula kristal putih 449.462 ton dengan rendemen 7,9 persen. Target ini lebih tinggi daripada produksi tahun lalu sebesar 319.913 ton dengan rendemen 625 persen.
Sangudi Muhammad, Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, mengungkapkan telah menyiapkan 11.1977 hektar lahan yang bisa dimanfaatkan BUMN lain, guna mendukung pencapaian program swasembada pangan. “Kami harap kerjasama ini bisa meningkatkan produktivitas lahan Pehutani,” kata dia. (fik/rst)