PT Waskita Klaim Pengerjaan Tol Pasuruan Probolinggo Sesuai SOP

Kadek Oka Suartana Project Manajer Tol Pasuruan Probolinggo PT Waskita mengklaim, pengerjaan Proyek Strategis Nasional Tol Pasuruan Probolinggo, di wilayah yang menghubungkan antara Desa Plososari dan Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Pasuruan Kota, itu sudah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

“Tidak ada langkah prosedur yang dilangkahi atau disalahi waktu melakukan pengerjaan proyek. Seperti mulai dari metode kerja, perijinan, termasuk safety,” kata Kadek Oka Suartana, dalam keterangan pers di Polres Pasuruan Kota, Minggu (29/10/2017) malam.

Kadek mengungkapkan, para pekerja di lapangan juga sudah sesuai mengikuti instruksi sesuai standar yang berlaku, misalnya penggunaan helm, operator krane yang berpengalaman dan sesuai keahliannya, Termasuk penggunaan krane untuk pengangkatan girder beton sudah sesuai kapasitasnya.

Dimana beban berat girder beton itu 100 ton, panjang 50 meter, lebar 1,5 meter, tinggi 2 meter. “Saya rasa sudah cukup untuk mengangkat berat girder beton ini 100 ton. Karena, krane yang mengangkat girder itu ada dua, masing-masing beratnya 250 ton,” ujar Kadek.

Saat disinggung mengenai sling kawat baja untuk mengikat dan mengangkat girder beton itu apakah sudah sesuai dengan standar? Kadek menegaskan sudah standar operasional prosedur, dan tidak menyalahi aturan.

Lalu kenapa sampai bisa terjadi insiden kecelakaan?

“Ini masih dalam investigasi. Seperti yang disampaikan, masih menunggu dari hasil penyelidikan dilakukan polisi,” ujarnya.

Perlu diketahui, insiden kecelakaan kerja tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu ada 17 orang pekerja akan melakukan pemasangan girder yang keempat.

Tapi tiba-tiba girder goyang, sehingga jatuh dan menimpa tiga girder yang sudah dipasang sejak Sabtu (28/10/2017) pagi hingga sore. Blok girder roboh secara berurutan dan mengenai tiga orang pekerja dari Waskita.

Heri Sunandar meninggal di lokasi kejadian, kemudian Sugiono dan Nurdin mengalami luka patah tulang kaki dan punggung. Kedua korban yang selama dirawat di rumah sakit Bangil, dan untuk korban meninggal langsung dilarikan ke kamar jenazah RSUD dr R Soedarsono (RSUD Purut) Pasuruan. (bry/rst)