Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Surabaya menjadwalkan lakukan sertifikasi GMP (Good Manufacturing Practices) sebagai upaya menjaga kualitas darah, sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait donor darah maupun pemenuhan kebutuhan darah.
Itu disampaikan Drs. Hj. Budi Arifah Direktur UTD PMI Surabaya kepada suarasurabaya.net, Senin (24/7/2017) di kantornya.
“UTD PMI Surabaya sebagai penyumbang darah terbesar di Indonesia, punya kewajiban untuk mengikuti sertifikasi tersebut dalam rangka menjaga kualitas darah. Juga untuk semakin memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam kaitannya dengan donor darah,” ujar Budi Arifah.
Budi melanjutkan bahwa kebutuhan sertifikasi GMP memang menjadi kewajiban, hal ini dikarenakan layanan donor darah harus memiliki sertifikasi GMP. “Jadi plasma kita bisa dipakai untuk praksinasi plasma, dan syaratnya harus memiliki sertifikasi GMP,” kata Budi Arifah.
Dengan sertifikasi GMP ini, tambah Budi, masyarakat atau pendonor diharapkan akan lebih yakin, dalam kaitannya dengan proses donor darah. Juga bagi masyarakat yang membutuhkan atau menerima darah sertifikasi itu tentunya sangat dibutuhkan.
“Sertfikasi GMP ini diharapkan masyarakat nantinya lebih percaya diri, untuk mengikuti prosedur donor darah dan menerima donor darah. Kalau sebelumnya kami ikuti ISO sebagai jaminan manajemen mutu, maka sertifikasi GMP ini lebih pada jaminan kualitas,” ujar Budi.
Untuk proses mendapatkan sertifikasi GMP itu sendiri, tegas Budi Arifah sudah dapat dipastikan segera diperoleh, lantaran seluruh proses-proses mulai dari tahap awal sudah dijalani. “InshaAllah seluruh rangkaian proses, dan visitasi ke UTD PMI Surabaya sudah berlangsung,” kata Budi.
Bahkan prasertifikasi sudah dilaksanakan oleh UTD PMI Surabaya. “Artinya, kami tinggal menunggu sertifikasinya saja. Visitasi beberapa kali dilakukan serta dan prasertifikasi juga sudah dilakukan,” ujar Budi Arifah.(tok/ipg)