Hampir sepertiga penduduk planet ini kekurangan akses ke air minum yang aman dan bersih dan lebih separuh kekurangan kebersihan yang dikelola secara layak, demikian isi laporan terkini PBB yang disiarkan pada Rabu (12/7/2017).
Seperti dilansir Antara, berdasarkan jumlah, laporan yang dikeluarkan oleh WHO dan UNICEF tersebut mengatakan hampir tiga dari 10 orang di seluruh dunia, atau 2,1 miliar, kekurangan akses ke air yang aman dan tersedia di rumah, dan enam dari 10, atau 4,5 miliar orang, kekurangan kebersihan yang dikelola secara aman.
Layanan kebersihan dan air minum yang dikelola secara aman berarti air minum yang tersedia di rumah bebas dari pencemaran ketika diperlukan, dan kotoran di toilet diolah dan dibuang secara aman, kata WHO.
Kendati miliaran orang telah memperoleh akses ke layanan kebersihan dan air minum dasar sejak 2000, layanan tersebut tidak perlu secara khusus menyediakan kebersihan dan air minum yang aman, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Air minum yang tidak sehat dan layanan kesehatan yang buruk telah terbukti menjadi sumber utama risiko penyebaran penyakit seperti diare, kolera, disentri, hepatitis A dan tipus.
Laporan itu mendapati kemerosotan terus-menerus dan mencolok kualitas ketersediaan air minum yang bersih dan kebersihan yang layak di kalangan banyak negara dan wilayah, serta daerah yang berbeda di satu negara.
Dari 2,1 miliar orang yang tidak memperoleh air yang dikelola secara aman, 844 juta orang bahkan tak memperoleh layanan air minum dasar. Di 90 negara, kemajuan ke arah kebersihan dasar berjalan sangat lamban, yang berarti itu takkan mencapai cakupan menyeluruh sampai 2030.
“Kesehatan, kebersihan dan air yang aman di rumah tak boleh menjadi keistimewaan hanya buat mereka yang kaya atau tinggal di pusat kota. Ini adalah sebagian kebutuhan paling dasar buat kesehatan manusia, dan semua negara memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa setiap orang memperoleh akses ke semua itu,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus Direktur Jenderal WHO.(ant/dwi/ipg)