Gilang Ramadan Kartahadimadja Drummer Krakatau Reunion mengaku tidak bisa menyebutkan apa yang berbeda dari warna musik yang ada di Chapter One, album baru mereka. Tapi dia memastikan, warna musik Krakatau Reunion tetap warna musik Krakatau.
“Tahun 80-an, waktu itu kami suka musik fusion. Saat itu, terkesan di kaum anak muda, kami memainkan musik yang nyeleneh. Tapi kami main musik itu, bikin lagu, ya mengalir aja,” ujarnya di Resto Bebek Harissa, Kamis (5/1/2016).
Semua Personel Krakatau saat itu, seolah satu suara untuk meramu musik yang cenderung anti-mainstream, tidak mengikuti selera pasar. Gilang mengakui, untuk masuk industri musik, ada keharusan untuk mengikuti selera pasar.
“Kami jalan aja, bikin lagu, dan ternyata ngehits. Pernah sekali waktu kami gabung ke salah satu label, produsernya bilang: eh kalau bikin lagu, jangan terlalu menceng-menceng, lah,” kata Gilang lalu tertawa.
Warna musik Krakatau yang sempat ngehits di tahun 80-an itu, kata Gilang, ternyata masih melekat sampai sekarang. Bahkan, warna itu masih tampil di lagu-lagu yang mereka ciptakan sejak 2013 lalu yang terkumpul dalam album Chapter One.
“Ciri khas kami, warna yang sudah ada sejak tahun 85-an itu, sudah terkunci. Waktu rekaman juga, Dwiki (Dharmawan/Keyboardis Krakatau) bilang: “wow, ternyata kita masih sama”. Kami masih Krakatau,” katanya.
Album Chapter One Krakatau Reunion adalah kumpulan lagu yang diciptakan sejak personel Krakatau bertemu lagi, di sebuah restoran di Kawasan Bintaro, Jakarta, 23 April 2013 silam. Hari itu adalah hari Krakatau Reunion terbentuk kembali.
Proses pembuatan album ini memakan waktu yang cukup lama. Prosesnya pun tidak mudah. Para personel Krakatau sampai harus mengarantina diri di Bali.
“Di sana kami melakukan proses pembangunan 10 lagu baru di Bali. Jadi enggak gampang pulang. Soalnya kita pengennya bikin lagu bareng, aransemen bareng, liriknya juga bareng,” ujar Trie Utami vokalis Krakatau.
Perempuan yang biasa dipanggil I`ie ini juga mengatakan hal senada dengan Gilang Ramadan. Dia pun mengaku akan sulit untuk menjawab pertanyaan, apa yang berbeda atau yang baru dalam Album Chapter One.
“Ini yang sulit. Kalau berbeda pasti. Musik yang kami bawakan, biarpun lagunya sama, musiknya pasti beda. Karena musik itu hidup sendiri. So, perbedaannya banyak aspek, banyak faktor, itu yang harus bisa ditangkap oleh para pendengar, karena kami hanya penyedia,” katanya lalu tertawa.
Musik-musik Krakatau, kata I`ie, yang dimainkan oleh seluruh personel Krakatau, bertujuan untuk menyapa fans mereka. Para penikmat musik Krakatau, yang kini dia sebut Keluarga Krakatau. Karena nanti, pada Konser Krakatau Reunion Chapter One di Convention Hall Grand City, Sabtu (7/1/2017), band itu mengajak para fans agar membawa serta keluarganya.(den)