Pemerintah Kota Surabaya mulai tahun ini akan membangun sendiri rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Jika tahun-tahun kemarin, pembangunan Rusun banyak mengandalkan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sekarang ini pembangunan menggunakan dana dari APBD.
Herlambang Kabid Fisik Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Surabaya mengatakan, pengelolaan rusun ini nanti lebih ketat. Diantaranya penghuninya harus warga asli Surabaya yang benar-benar berpenghasilan rendah.
“Pembangunan rusun ini untuk memenuhi daftar tunggu masyarakat calon penghuni rusun. Kami mencoba memenuhinya,” ujarnya di kantornya, usai Musrenbang dengan Kelurahan dan Kecamatan, Rabu (29/3/2017)
Herlambang mengatakan, dua rusun yang akan dituntaskan pembangunannya dengan anggaran APBD adalah Rusun di Penjaringan yang dibangun 96 unit dan Jambangan 48 unit. Untuk rusun Jambangan dianggarkan Rp11 Miliar dan untuk Rusun di Penjaringan anggarannya dua kali lipat dari Jambangan yaitu Rp22 miliar.
“Rusun Jambangan sudah mulai, untuk yang di Penjaringan masih menyiapkan lahannya,” katanya.
Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Munsrenbang) tadi sore di kantor Bappeko, untuk target pembangunan di tahun 2018, Pemkot akan menerapkan pembangunan berbasis lingkungan. Diantaranya menambah ruang terbuka hijau dan infrastruktur untuk saluran air hingga revitalisasi kali Surabaya untuk pengelolaan air baku menjadi air bersih. (bid/rst)