Kota Madiun mulai Senin (21/8/2017) ini resmi memiliki walikota yang baru. Ini setelah Sugeng Rismiyanto, yang sebelumnya menjabat wakil walikota, diangkat menjadi walikota menggantikan Bambang Irianto yang telah resmi mengundurkan diri karena terjerat korupsi pembangunan pasar besar Madiun.
Sugeng dilakukan berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 131.35-5613 tahun 2017. Pelantikan kali ini dipimpin langsung oleh Soekarwo Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Beberapa pejabat tampak hadir dalam pelantikan kali ini diantaranya Kapolres dan Dandim Kota Madiun; lantas para pimpinan dan anggota DPRD Kota Madiun; serta beberapa bupati sekitar diantaranya Muhtarom Bupati Madiun; serta Ipong Muchlissoni Bupati Ponorogo.
“Saya menitipkan beberapa hal diantaranya untuk membantu mengurangi kemiskinan yang di Jawa Timur saat ini sudah mencapai Keraknya. Kemiskinan di Jawa Timur saat ini tinggal sekitar 9 persen dimana angka ini sulit untuk berkurang karena sudah memasuki kerak kemiskinan atau kemiskinan kuktural,” kata Soekarwo.
Orang-orang miskin di Jawa Timur, kata dia, saat ini tinggal menyisakan orang yang merasa nyaman dan menikmati kemiskinan itu sehingga sulit dientaskan
“Saya pernah bertemu seseorang di warung kopi, dia itu menikmati enak sekali menikmati kopi. Saya tanya pekerjaanya apa malah dijawab dia baru bekerja kalau sudah tidak punya uang. Jadi dia benar-benar menikmati hidupnya dengan kemiskinan,” ujarnya.
Tipe-tipe orang seperti ini sangat banyak dijumpai di Jawa Timur. Karenanya, untuk mengentaskan kemiskinan orang seperti ini perlu dilakukan pendekatan dan mengajak mereka untuk merumuskan apa sebenarnya yang mereka butuhkan.
Selain itu, Soekarwo juga menitipkan kepada Sugeng agar menjaga Madiun serta bisa merangkul beragam tokoh dan kepentingan di Madiun. Keberadaan perguruan silat di Madiun yang kerap menggangu keamanan juga harus terus dirangkul.
Sementara itu Sugeng Rismiyanto, usai dilantik mengatakan bahwa program utama yang akan dia lakukan adalah meneruskan pembangunan yang telah dicapai walikota sebelumnya.
“Sisa 18 bulan kepemimpinan ini akan saya manfaatkan untuk meneruskan kebijakan walikota sebelumnya. Saya juga tetap akan merangkul perguruan silat agar bisa menjaga kedamaian Madiun,” kata dia.(fik/dwi)