Modus Kejahatan Scamming, Ini Cara Menghindarinya

Modus kejahatan keuangan berupa pembobolan mesin ATM dengan cara scamming seringkali terjadi. Masyarakat harus semakin berhati-hati dengan ditemukannya kasus seperti yang terjadi pada seorang warga di Sidoarjo yang hampir kehilangan uang sebesar Rp10 jutanya dengan modus kejahatan tersebut.

Herman Halim, pengamat perbankan mengatakan, pada kasus seperti ini customer bisa melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk ditindaklanjuti.

Namun seiring sering terjadinya kejahatan perbankan, masyarakat tidak perlu khawatir karena keamanan dari pihak bank jauh lebih meyakinkan daripada disimpan di rumah.

“Dengan presentasi kehilangan, saya kira lebih aman untuk menyimpan uang di Bank daripada disimpah di rumah,” kata Herman pada Radio Suara Surabaya.

Untuk meminimalisir kejahatan perbankan dengan modus scamming tersebut, masyarakat harus lebih waspada dengan cara:

1. Hati-hati saat akan memasukkan PIN. Pastikan PIN anda tidak terlihat dengan cara menutupinya dengan tangan saat menginput PIN untuk mencegah kemungkinan terdeteksi kamera spying yang biasa digunakan pelaku kejahatan.

2. Perhatikan kondisi mesin ATM apakah ada sesuatu yang mengganjal. Kasus terdahulu, alat scamming terlihat menonjol di bagian luar mesin ATM. Meski tindakan ini sudah jarang dilakukan pelaku kejahatan, setidaknya kita tahu bahwa mesin ATM yang akan kita pakai bebas dari alat scamming dan kamera tersembunyi.

3. Jangan gunakan mesin ATM di tempat yang sepi, gunakan saja mesin ATM yang disertai petugas kemanan, seperti di bank atau di tempat-tempat perbelanjaan sehingga bisa menjamin keamanan lingkungan dari orang-orang tidak dikenal dan dirasa lebih aman.

4. Ganti PIN secara berkala dan sesering mungkin. Hindari penggunan PIN dengan angka yang berurutan seperti “123456” karena urutan angka tersebut sangat mudah diterka oleh pelaku kejahatan seperti hacker. Namun yang perlu diperhatikan adalah penggantian PIN ATM harus dilakukan di beberapa mesin ATM yang berbeda.

Walau tak sepenuhnya bisa terbebas dari aksi skimming, namun usaha tersebut perlu dilakukan sebagai langkah preventif terjadinya kejahatan di sektor perbankan. (nbl/dwi/rst)