Ernest Stefanus Pietersz netter Fanpage Facebook e100 Suara Surabaya Media melaporkan, dirinya bersama istri dan anaknya mengalami penjambretan di kawasan di antara Jembatan Branjangan dan Podo Trisno, Jalan Kalianak, Surabaya, Minggu (6/8/2017).
Peristiwa itu terjadi Minggu pagi pukul 05.30 WIB, ketika jalanan yang biasanya padat kendaraan itu masih lengang. Saat itu Ernest berboncengan bersama istri dan anaknya yang baru berusia 2 tahun naik Honda Vario L 4325 VR dari rumahnya di Gresik menuju ke Surabaya.
“Setiap Minggu saya dan keluarga memang ke Surabaya. Nah, waktu itu tiba-tiba ada dua orang laki-laki, pakai motor Yamaha Vixion warna hitam, helmnya hitam, pakai jaket hitam juga. Usianya belasan tahun,” katanya.
Kedua pelaku mendekati motor korban lalu dengan gerakan yang sangat cepat menarik tas istri Ernest. Maria, istri Ernest yang pada saat itu juga sedang menggendong anaknya sempat mempertahankan tas tersebut.
“Istri saya sempat mempertahankan tasnya, tapi pelaku, enggak tahu itu menggertak atau beneran, kayak mau mengeluarkan sesuatu dari jaket hitamnya. Istri saya langsung melepas tasnya, kepikiran terjadi hal yang lebih parah. Keselamatan keluarga kami lebih utama,” kata Ernest yang mengaku saat tarik menarik terjadi, kendaraannya sempat oleng.
Saking cepatnya kejadian itu, kata Ernest, dia dan istrinya tidak sempat mengingat plat nomor kendaraan kedua pelaku.
Dia juga mengaku, tidak terlalu berharap tas dan isi tas itu kembali. “Karena biasanya setiap kejadian seperti itu pasti susah untuk ditemukan pelakunya. Apalagi barang-barang yang dijambret kembali,” katanya pasrah.
Adapun isi tas yang dibawa oleh istrinya antara lain handphone, uang, STNK motor Vario yang dikendarai, SIM, serta KTP. Setelah kejadian itu, dia dan keluarga langsung menuju ke Polsek Asemrowo untuk melaporkan kejadian penjambretan dan memaparkan kronologi dan ciri-ciri pelaku.
“Saya cuma berpesan, bagi saudara-saudara, terutama kaum perempuan agar lebih berhati jika membawa barang-barang yang mudah dijambret seperti kalung, tas dan lain-lain. Kawasan Romokalisari sampai Mbah Ratu surabaya sering terjadi penjambretan. Korbannya kebanyakan kaum perempuan pengendara pengendara sepeda motor,” katanya.(den)